Kekecewaan mendalam terhadap pengelolaan tranparansi keuangan oleh pihak sekolah tampak dirasakan siswa. Ironisnya ekspresi kecewa itu justru dilampiaskan sejumlah siswa dengan aksi mencoret-coret seragam sekolah dan rambut menggunakan pilox.
Bahkan kata-kata sinis keluar dari puluhan siswa saat seorang guru laki-laki hendak membujuk para siswa tersebut agar masuk ke dalam area sekolah. Namun sang guru tak berhasil, yang ada teriakan ejekan hingga tuntutan agar pihak sekolah mengakomodasi aspirasi mereka.
Puluhan siswa berhasil dibujuk masuk ke dalam sekolah setelah Kepolisian Sektor Bantul yang dipimpin Kapolsek, Kompol Paimun, SH turun tangan melakukan mediasi.
Usai siswa-siswi masuk, justru gabungan ratusan siswa kelas 8 dan 9 menggelar protes besar-besaran. Beberapa spanduk yang sengaja disiapkan siswa sengaja dibentangkan di tembok lantai dua gedung kelas. Dengan kompak mereka pun teriak agar kepala sekolah, Istiyanah Mahmudah mundur dari jabatannya.
Aksi yang dijaga aparat Kepolisian Sektor Bantul tersebut sempat tidak kondusif, lantaran beberapa siswa melempari halaman sekolah dari lantai dua dengan botol air mineral. Mereka kecewa karena kepala sekolah tak keluar menemui mereka.
Aksi siswa berhasil diredam setelah Wakil Kepala Sekolah, Mujidi melalui pengeras suara menyampaikan agar siswa segera pulang untuk belajar di rumah. Pihak sekolah, kata Mujidi, berjanji akan mengakomodir segala aspirasi siswa.
Sementara menanggapi tuntutan siswa Sahari mengatakan, selama menjabat empat tahun atau satu periode sebagai kepala sekolah, tidak ditemukan adanya indikasi penyimpangan. Merespon atas aksi siswa tersebut, pihaknya telah menerjunkan tim dari Majlis Dikdasmen PDM Muhammadiyah Bantul untuk melakukan investigasi. (Sihumas Polsek Bantul)
0 komentar:
Post a Comment