Kapolda DIY Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri, M.Si. menghadiri Haul Al Maghfurlah KHM. Moenawwir Bin Abdullah Rosyad ke-79 yang digelar di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Senin (26/02/2018) malam.
Selain Haul KHM. Moenawwir Bin Abdullah, juga digelar Haul KHR. Abdul Qodir Moenawwir ke-59, juga dilangsungkan Khataman Al Qur’an XIV.
Hadir pula Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Danrem 072 Pamungkas Yogyakarta yang diwakili oleh Kaster Letkol (Inf) Zaelani, Kementerian Agama DIY yang di wakili oleh Drs. Lutfi Hamid, M.Si. Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan, S.I.K, MH, KH. Ahmad Said Asrory, ketua Kaum Rois PB NU DIY, Wakil Bupati Bantul Drs. H. Abdul Halim Muslih, Pengasuh Pondok Pesantren Almunawwir Krapyak Yogyakarta KH. M. Raden Najib, Abdul qodir, KH. Raden Khaidar Abdul Qodir (Gus Kendar), Pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta KH. Atabik Ali, Muspika Kecamatan Sewon, Wali santri, dan tamu undangan.
Dalam acara ini, Mauidhotul Hasanah disampaikan oleh KH. Abdul Qoyyum Mansur, pengasuh Pondok Pesantren An Nur Lasem, Rembang.
Di sela kegiatan pengamanan, Kapolsek Sewon Kompol Subadi yang juga mendampingi Kapolres Bantul mengatakan Acara malam ini lebih semarak lantaran bertepatan dengan agenda nadwah atau wisuda khotmil Quran yang memang rutin dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Haul merupakan peringatan hari wafatnya pendiri pesantren yang digelar rutin di pondok pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta setiap tahunnya, jelasnya.
“Kegiatan pengamanan malam ini merupakan salah satu upaya Polsek Sewon untuk selalu hadir di tengah kegiatan masyarakat serta untuk memberikan jaminan keamanan selama pelaksanaan kegiatan agar berjalan dengan aman dan lancar” tegasnya
Kapolsek juga menyampaikan, menurut informasi dari panitia Ponpes Al Munawwir tahun ini mewisuda sebanyak 32 santri dan dalam acara itu juga mengundang berbagai kalangan, mulai dari pejabat, masyarakat umum, wali santri yang jumlahnya mencapai ribuan imbuhnya.
Sebelum acara dimulai dilaksanakan prosesi upacara khataman Al-Qur'an 30 Juz sejumlah 32 santri, dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh KH. R. Ajib Abdul Qodir pengasuh Ponpes Al-Munawwir Krapyak. Selanjutnya acara dimulai dengan doa pembuka dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Suci Al-Qur'an.
Sementara itu dalam sambutannya Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan Tak bisa dipungkiri, perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia mengusir kaum penjajah dari tanah air tercinta tidak lepas dari peranan besar para kiyai, alim ulama dan tokoh agama lain di negeri ini. Bahkan, tidak sedikit kiyai, alim ulama itu terjun langsung berada di lini depan memimpin perang. Sehingga, tak sedikit pula yang berpulang keharibaan Ilahi Robbi sebagai pahlawan syuhada.
Tak terhitung jumlah kiyai, alim ulama ini gugur sebagai syuhada, diantaranya oleh Pemerintah Republik Indonesia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Pada masa penjajahan di Indonesia, para syuhada yang diantaranya alim ulama berada di tengah-tengah pejuang muslim. Mereka senantiasa memacu semangat hizbullah itu untuk memerangi penjajah di wilayahnya masing-masing. Yang tidak berada di medan laga biasanya dipercaya memegang kendali strategi perang, dan senantiasa menjadi rujukan para pejuang untuk menentukan arah gerakannya. Ke mana pun pejuang bergerak, para ulama itu setia mendampingi.
“Peran alim ulama sangat berperan dalam kehidupan dalam wilayah Indonesia, karena tanpa alim ulama negara kita tidak bisa berdiri sampai saat ini. Dalam penyebaran agama Islam para alim ulama dari dahulu sangat berperan penting, karena selain penyebaran Agama Islam juga bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia. Maka dari marilah kita bersama TNI / Polri dan para alim ulama untuk tetap menjaga keutuhan NKRI sampai akhir hayat nanti, dengan berpedoman pada Al-Qur'an dan hadits " tegasnya.
Selanjutnya acara Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Abdul Qoyyum Manshur atau yang di kenal Gus Qoyyum pengasuh PP An-Nur Lasem Rembang. (Sihumas Polsek Sewon)
