Pertemuan dihadiri olehn anggota DPRD bantul sdr. Bambang dari fraksi PAN, caleg PAN dari DPRD bantul sdr. Toni, perwakilan anggota paguyuban Eker-Eker Golek Menir dipimpin oleh sdr. Sodiq dan lain lainya.
Dalam pertemuan tersebut ketua paguyuban Armada Pembuang Sampah "Eker Eker Golek Menir" sdr. Sodiq menyampaikan bahwa kami disini berkumpul dan bertemu dengan anggota dewan dari fraksi PAN menyampaikan keluhan dari kami pemilik armada swasta yang mengangkut sampah karena adanya kecemburuan kepada masyarakat khususnya warga sekitar TPST.
Kami sudah 3 hari sejak Minggu tanggal 24 Maret 2019 tidak dapat membuang sampah di TPST Piyungan padahal Kami memiliki pelanggan sampah dari wilayah kota yogyakarta dan sleman.
Jumlah armada yang saat ini kami miliki kurang lebih 150 unit dimana setiap hari kami rata rata mampu membawa sampah yang sebagian besar dari rumah tangga kurang lebih 1 ton, dimana setiap ton restribusinya sebesar Rp 24 ribu rupiah, saat ini sampah yang di buang di TPST sampah piyungan berasal dari sleman, kota dan bantul.
Saat ini dari armada dari dinas juga tidak dapat membuang sampah di TPST piyungan namun ada alat milik dinas yang bisa beroperasi guna mengumpulkan sampah dari warga sekitar.
Dari anggota dewan fraksi PAN sampai saat ini baru menampung keluhan dari para pengusaha armada pengangkut sampah guna dibahas di fraksi untuk mencarikan solusi.
Terpantau saat ini Armada Eker-Eker Golek Menir masih terparkir di sekitar jalan masuk TPST piyungan. Gerbang lokasi TPST yang biasa digunakan untuk penampungan akhir sampah di gembok oleh pemilik armada pembuang sampah eker eker golek menir.
Hari ini dikantor pengelola TPST piyungan telah dilakukan pertemuan dan mulai hari ini telah dilakukan pembangunan penambahan infrasruktur di sekitar TPST dan apabila hari ini semuanya sudah siap besok pagi TPST di buka kembali. (Humas Polsek Piyungan)
0 komentar:
Post a Comment