
Dijelaskan oleh Kapolsek Dlingo, musibah tanah longsor sendiri terjadi pada Sabtu, 8 Oktober 2016 sekitar pukul 15.00 Wib saat hujan deras mengguyur.
Akibat hujan deras tersebut tebing setinggi 6 meter dan lebar 10 meter longsor menimpa rumah Muh Sholeh/Lekan (80 tahun).
Peritiwa tersebut terjadi saat Ijah, istri Muh Sholeh sedang memasak di dapur. Dia kaget saat mendengar suara gemuruh lantas menghantam dapur hingga air masuk ke dalam rumah. Sontak kejadian tersebut membuat Ijah lari kemudian teriak-teriak meminta tolong ke tetangga sekitar.
Akibat tanah longsor tersebut, tembok samping rumah Muh Sholeh mengalami kerusakan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Dengan peralatan manual, sejak pagi aparat bersama masyarakat kerja bakti membersihkan longsoran tanah yang menimpa rumah Bapak Muh Sholeh. Mereka bahu-membahu membersihkan material longsor menggunakan alat seadanya.
"Kami menerjunkan personel Polsek Dlingo untuk membantu warga melaksanakan tanggap darurat bencana melakukan pembersihan material longsor," jelas Kapolsek Dlingo, yang ikut sibuk memindahkan material longsor dengan gerobak sorong.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Dlingo memberikan himbauan kepada masyarakat khususnya warga Semuten untuk tetap waspada akan adanya longsor susulan. Sekiranya merasa tidak aman saat hujan turun, warga juga diminta mengungsi ke tempat aman terlebih dahulu. Sebab, faktor alam yang sulit diprediksi ditambah cuaca hujan yang masih terus mengguyur, menjadi salah satu yang harus diwaspadai warga.
“Melalui kerja bakti antara masyarakat dan Polisi semacam ini, semoga dapat diambil hikmah, silaturahim terjaga, kekompakan terjaga, koordinasi terintegrasi. Sehingga dapat memupuk semangat gotong royong antara warga masyarakat dengan Polisi demi tercapainya situasi yang kondusif dan tenteram sehingga kehadirannya selalu dibanggakan oleh masyarakat,” kata Kapolsek Dlingo. (Sihumas Polsek Dlingo)
No comments:
Post a Comment