Kegiatan sosialisasi dihadiri Panit SAR Ditpolair Polda DIY Ipda Pawit, Danposal Samas Peltu Usman, Bhabinkamtibmas Desa Gadingsari, Kapos Polair Goa Crmara Aipda Boniman, ketua Pokdarwis Goa Cemara Suranto beserta anggota Pokdarwis, Ketua nelayan Goa Cemara Subagyo serta masyarakat nelayan sekitar 30 orang.
Ketua Pokdarwis Goa Cemara, Suranto, mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya acara ini, karena daerah wisata adalah tempat yang mudah di susupi paham radikal. Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat bisa tambah pengetahuan dan mampu mendeteksi sedini mungkin paham radikal. Selain itu, Suranto berharap, pihak terkait untuk sering dilakukan patroli rutin, untuk terciptanya situasi yang aman dan nyaman.
Ipda Pawit selaku Panit SAR Ditpolair Polda DIY, Ipda Pawit dalam kesempatannya menjelaskan, awal nama radikal berasal dari jaman penjajahan dan mulai berkembang ketika adanya reformasi ide-ide yang bertentangan dengan Pancasila. Adanya macam suku dan bahasa berpotensi adanya paham radikal. Perbedaan pendapat dapat menimbulkan paham radikal dan bisa berujung terorisme. Adapun ciri-ciri orang dengan paham radikal diantaranya, sering menarik diri dari lingkungan, jarang bergaul dengan lingkungan sekitar, jelasnya.
Danposal Samas Peltu Usman mengatakan, negara ini sudah terjajah, bukan dengan senjata, namun dengan pihak ketiga yang bertujuan untuk menghancurkan negara ini. Maka dari itu, mari kita rapatkan barisan, bersinergi agar wilayah kita ini nyaman dan damai, karena tanpa kesadaran masyarakat, TNI POLRI tak akan mampu menjaga kesatuan negara ini, ajaknya.
Dalam kegiatan tersebut, Ditpolair Polda DIY memberikan bantuan kepada para nelayan Pantai Goa Cemara, yaitu rompi pelampung sebanyak 25 unit, teks Pancasila, bendera merah puti, sepatu dan perlengkapan lainnya. (Sihumas Polsek Sanden)
No comments:
Post a Comment