06 June 2018

Polres Bantul Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo Tahun 2018

Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan SIK MH memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Progo tahun 2018 di halaman Mapolres Bantul, Rabu (6/6/2018).

Apel gelar pasukan dihadiri oleh Dandim 0729/Bantul Letkol Inf Yuswanto, Asek III  Asek III Bidang Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bantul Totok Sudarto serta diikuti pasukan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub dan Pramuka Saka Bhayangkara.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Bantul membacakan amanat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian. Dalam amanatnya, Kapolri mengatakan sebagai salah satu operasi kepolisian terpusat, Operasi Ketupat tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh Polda jajaran selama 18 hari mulai tanggal 7 s.d. 24 Juni 2018. Operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.

Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan Kamtibmas di tahun 2018. Sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini, setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.

Potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas   harga   pangan   dapat   terjaga   dan   tidak   terjadi kelangkaan bahan pangan. Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti kementerian pertanian, kementerian perdagangan, bulog, komisi pengawas persaingan usaha (kppu), maupun satgas pangan polri.

Pada  tahun  ini,  potensi  permasalahan  masih  berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya penimbunan oleh kelompok kartel / mafia pangan, maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan  harga  di  atas harga  yang ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders terkait guna mengatasi hal ini.

Potensi kerawanan kedua adalah permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Hasil survey jalan  yang dilaksanakan  oleh  Korlantas Polri  bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan  Rakyat,  Kementerian  Kesehatan,  maupun  Dinas Jasa Marga, dan Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur utama mudik lebaran.

“Sehubungan dengan hal tersebut, saya memberikan penekanan kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat. Berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan agar diikuti dengan baik. Optimalkan pelayanan pada 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu, dan 12 pos check point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi,” tegasnya.

Potensi kerawanan ketiga yang juga harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan Kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis. Untuk itu, para kasatwil diharapkan dapat mengambil langkah pre-emtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada. “Saya juga berharap, agar seluruh kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak Basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam,” imbuhnya.

Potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana terorisme. Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, ditekankan kepada seluruh kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike), melalui optimalisasi peran satgas anti teror di seluruh Polda jajaran.

Di samping itu, pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, Mako Polri, serta aspek keselamatan personel pengamanan harus menjadi perhatian. Perkuat pengamanan pada objek-objek tersebut dan laksanakan pendampingan personel pengamanan oleh personel bersenjata (boddy system).

“Khususnya dalam mewujudkan keamanan secara umum, saya perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan – rekan tni serta stakeholders terkait lainnya,” tegasnya.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolri mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan “Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat tahun 2018” ini. Semoga pengabdian yang dilaksanakan dengan penuh keihklasan di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, dapat menjadi sebuah catatan amal ibadah di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Pada kesempatan yang baik ini, kepada seluruh personel polri dan seluruh personel pengamanan Operasi Ketupat 2018, di manapun bertugas, saya menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, mohon maaf lahir dan bathin,” tandasnya. (Humas Polres Bantul)

No comments:

Post a Comment