Insiden tragis itu terjadi berawal saat pengendara sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi AB 6813 PJ, bernama Andri Susilo (32), warga Jogodayoh, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, melaju dari arah selatan Parangtritis ke arah utara.
Setibanya di lokasi kejadian, Andri yang bersama dengan rekannya atau pembonceng, Zuni Ari Wibowo (33) warga Padukuhan Code, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, itu bermaksud belok kanan ke arah SPBU Kretek.
Awalnya Andri berniat membeli bahan bakar minyak (BBM) di SPBU tersebut, namun demikian ia tidak jadi membeli. Karena tidak jadi membeli BBM, tanpa melihat suasana arus lalu lintas di jalan raya tersebut mereka langsung saja melaju ke arah utara.
Nahas disaat bersamaan melaju dengan kecepatan sedang sebuah bus pariwisata dengan nomor polisi K 1640 AL yang disopiri Beni Indiatmaja (37) warga Desa Srobyong, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Tabrakan ke dua kendaraan bermotor itu tidak bisa dihindarkan. Akibatnya, pengendera sepeda motor (Andri Susilo) tewas mengalami luka cidera kepala berat. Dia tadinya sempat mendapat penanganan medis di RSUD Panembahan Senopati. Namun karena luka yang cukup parah korban akhirnya meninggal dunia. Sementara rekannya (Zuni Ari Wibowo) masih dalam perawatan. Dia luka cidera kepala dan patah tulang kaki kanan, ujar Kanit Laka Satlantas Polres Bantul, Ipda Maryono, Sabtu siang.
Maryono mengatakan kasus tersebut kini masih ditangani Unit Laka Satlantas Polres Bantul. Barang bukti dua jenis kendaraan bermotor tersebut sekarang diamankan Unit Laka guna proses penyidikan. Kendaraan Bus, terang Maryono, rusak kaca pecah dan peok-peok pada bagian bodi depan. Kondisi rusak pada bagian bodi depan tersebut tidak jauh berbeda dengan kendaraan sepeda motor.
