Diduga kuat, mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. Hal ini dikuatkan dengan ditemukannya barang bukti bercak darah dan senjata tajam berupa celurit di TKP.
Setelah menerima laporan dari KA SPKT perihal penemuan mayat tersebut, petugas Inafis dan piket Satreskrim berangkat menuju TKP.
Sesampainya di TKP, petugas Inafis melakukan pengamatan umum situasi TKP, waktu maupun cuaca kemudian masuk TKP dengan membuat jalan setapak, menuju korban memeriksa korban memastikan korban sudah meninggal atau belum. Karena korban sudah meninggal dunia, petugas memberi tanda pada lantai, kemudian Ka Team mencari BB dengan metode spiral dan memberi tanda pada BB yang ditemukan. Setelah selesai Ka Team keluar TKP melalui jalan setapak yang di buat.
“Kejadian di atas bukanlah kejadian nyata, melainkan pelatihan olah TKP pembunuhan oleh anggota Inafis Sat Reskrim Polres Bantul yang diikuti oleh seluruh anggota Polres Bantul,” kata Kasatreskrim Polres Bantul AKP Ngadi SIK saat memimpin pelatihan di Mapolres Bantul.
Pelatihan dilanjutkan dengan Petugas Foto Pol melakukan pemotretan TKP secara umum dari 4 arah mata angin searah jarum jam, dilanjutkan masuk TKP melalui jalan setapak yang diberi tanda bersama petugas penomoran melakukan penomoran dan pemotretan secara khusus dimulai dari korban dulu. Selanjutnya dilakukan penomoran dan pemotretan pada BB yang ditemukan.
Petugas Inafis lalu membawa alat identifikasi untuk mengidentifikasi korban, dilakukan pemotretan pada waktu pelaksanaan pemindahan sidik jari dan pemotretan identitas yang muncul disandingkan dengan kepala korban, kemudian melaporkan ke Ka Team tentang identitas korban.
Petugas Inafis kemudian melakukan pengukuran TKP untuk bahan pembuatan sket TKP dimulai dengan pengukuran panjang lebar bangunan dilanjutkan pengukuran pada korban dan BB dengan patokan bangunan permanen.
Selanjutnya, petugas Inafis mengevakusi korban keluar TKP untuk di bawa ke RS Bayangkara.
.Petugas Inafis masuk TKP mengumpulkan BB, pada barang bukti darah diambil dengan kain kasa atau kapas kemudian diangin-anginkan dan dimasukan ke amplop, pada BB celurit dilakukan pengembangan SJL yang ditemukan dilakukan pemotretan secara umum maupun khusus kemudian hasil SJL nya diberikan pada petugas alat identifikasi. Apabila muncul kadidat laporkan hasil ke pada Ka Tiem Olah TKP.
BB hasil olah TKP dikumpulkan kemudian dilakukan pemotretan.
Petugas Foto Pol melakukan pemotretan TKP lagi setelah korban dievakuasi maupun BB dikumpulkan.
Olah TKP selesai. Ka Team kemudian melakukan anev dan berkoordinasi dengan Tim Opsnal menangkap pelaku kemudian TKP dapat dibuka dengan cara melepas police line.
No comments:
Post a Comment