12 May 2025

Pelajar di Bantul Tewas Usai Adu Celurit dengan Orang Tak Dikenal di Jalan Bawuran

Seorang pelajar tewas usai diduga terlibat duel dengan orang tak dikenal menggunakan celurit di Jalan Bawuran, Pleret, Bantul, Minggu (11/5/2025) dini hari. Saat ini polisi masih memburu pelaku yang menewaskan remaja tersebut.

Pelajar berinisial ASP (18), warga Magelang yang tinggal di Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, itu meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk di bagian dada tembus ke paru-paru.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

"Awalnya, pada Sabtu (10/05/2025) sekira pukul 20.00 WIB, korban bersama dengan rekannya yakni FA (17), warga Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, sedang memancing di sekitar rumah korban sambil meminum-minuman keras jenis arak," katanya, Senin (12/5/2025).

Setelah menghabiskan minuman jenis arak tersebut atau sekira pukul 22.00 WIB, FA bersama korban pulang ke rumah kakaknya yang dekat dengan rumah korban.

"Kemudian korban berpamitan dengan FA dikarenakan ingin keluar. Korban selanjutnya, menuju Cakruk Balong Lor, Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, dan melihat rekan yang lain yakni APR (17), pelajar asal Potorono sedang masih menaiki sepeda motor," urainya.

Akhirnya, korban meminta APR untuk menemani korban mengambil jaket di rumah kakaknya.

Pada Minggu (11/5/2025) sekira pukul 02.00 WIB, korban datang kembali ke rumah rekan FA dikarenakan ingin mengambil jaket lagi, padahal korban sudah memakai jaket (memakai jaket dobel).

"Kemudian, korban menunjukkan gagang senjata tajam jenis celurit yang disimpan di dalam celana bagian kanan depan kepada FA. Saksi FA pun sudah mempunyai perasaan tidak enak," beber Jeffry.

Selanjutnya, korban pergi berboncengan dengan APR menggunakan sepeda motor.

Namun, sebelum itu, ternyata korban sempat ditahan oleh FA agar tidak pergi, namun korban tidak mengindahkan permintaan FA dan nekat pergi dengan APR.

"Saat berada di lokasi kejadian, korban langsung mengatakan kepada APR agar berhenti berkendara. Korban pun langsung turun dengan cara melompat. Kemudian, dari arah seberang, APR melihat ada dua orang laki-laki menggunakan sepeda motor Honda Scoopy warna abu-abu," urai Jeffry.

Salah satu dari orang tak diungkapkan identitasnya itu, ada yang turun dari sepeda motor.

Kemudian, satu orang laki - laki tidak dikenal tersebut mengeluarkan senjata tajam jenis celurit.

Demikian pula dengan korban yang mengeluarkan senjata tajam yang dibawanya.

Korban dan seorang tak dikenal itu langsung saling mengayunkan kurang lebih lima kali dalam Waktu sekitar lima menit.

Tiba-tiba, APR melihat bahwa korban telah tergeletak jatuh dan dua orang laki-laki tak dikenal tersebut pergi dari tempat kejadian.

"Orang tak dikenal itu pergi ke arah selatan di jalan. Lalu, APR menghampiri korban dan ada pula sesorang warga yang datang membantu menaikkan korban ke sepeda motor Yamaha Nmax milik APR dengan posisi korban tengkurap saat di bonceng," jelas Jeffry.

Karena APR panik melihat korban mengalami pendarahan banyak di sepeda motornya, akhirnya APR langsung menuju Rumah Sakit Rajawali Citra.

Namun ternyata, sekitar 30 menit sebelum sampai rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia dikarenakan luka tertusuk benda tajam pada bagian rusuk kiri hingga paru-paru. Kejadian itu diketahui oleh apparat kepolisian setempat, sehingga APR dan sejumlah pihak dimintai keterangan untuk dilakukan pengusutan lebih lanjut," papar Jeffry.

Kini, kasus tersebut masih dalam proses penanganan oleh polisi setempat. Demikian pula dengan terduga pelaku, sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan.


No comments:

Post a Comment