Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini melibatkan berbagai unsur lintas sektoral, antara lain Lurah Bantul, Babinsa, tenaga kesehatan dari Puskesmas Bantul 2, unsur Kapanewon Bantul, Dukuh Karanggayam, dan kader Posyandu setempat. Kolaborasi yang solid ini menunjukkan komitmen bersama dalam memerangi DBD.
Sebanyak 80 rumah warga dijadikan sampel dalam pemeriksaan jentik nyamuk. Hasilnya menunjukkan Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 92,5%. Meskipun angka ini tergolong tinggi, Aiptu Agus Bandianto menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, serta ditambah upaya pencegahan lainnya seperti penggunaan obat nyamuk dan kelambu).
Aiptu Agus Bandianto menyampaikan bahwa Gertak PSN merupakan wujud nyata sinergi lintas sektoral dalam mendukung upaya pemerintah menekan angka kasus DBD. Ia mengapresiasi kerja sama yang baik dari semua pihak yang terlibat.
“Gertak PSN ini menunjukkan komitmen kita bersama dalam mencegah DBD,” ujar Aiptu Agus.
“Namun, keberhasilannya juga sangat bergantung pada peran serta aktif seluruh warga. Pemeriksaan jentik mandiri di rumah masing-masing harus dilakukan secara rutin,” sambungnya.
Ia menambahkan, kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kesehatan, tetapi tanggung jawab kita bersama.
“Mari kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih dan bebas dari jentik nyamuk,” pesannya.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan kasus DBD di wilayah Bantul dapat ditekan secara signifikan dan lingkungan tetap sehat serta bebas dari ancaman penyakit.
No comments:
Post a Comment