Menurut Saksi Ikhsan Nurdin (18) yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan korban, bahwa pada hari Jumat tanggal 15 Desember 2017 sore dirinya mencium bau tidak sedap seperti bau bangkai. Kemudian saksi berusaha mencari sumber bau tersebut, dalam usahanya dia menemukan bangkai seekor bebek kemudian dia menguburkannya.
Akan tetapi setelah menguburkan bangkai bebek tersebut, bau yang tidak sedap tersebut masih ada. Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 17 Desember 2017 saksi curiga bila sumber bau tersebut dari rumah Mbah Sugeng alias Cokro Raharjo yang kemudian dia mencoba untuk mengecek dalam rumah tersebut.
Setelah sampai dirumah korban didapat semua pintu terkunci dari dalam. Melihat kondisi tersebut saksi mencoba membuka jendela dan ternyata bisa. Kemudian saksi memanggil warga lainya untuk mengecek ke dalam rumah tersebut dan menemukan sesosok mayat yang mempunyai ciri sebagai mbah Sugeng Alias Cokro Raharjo.
Diketahui bahwa Mbah Sugeng Alias Cokro Raharjo hidup sendiri, istrinya meninggal sekitar 3 tahun yang lalu dan tidak mempunyai anak, dia hanya mempunyai satu adik yang tinggal di daerah lain. Untuk riwayat kesehatan dia mempunyai penyakit asma dan buta sejak tahun 2006.
Atas kejadian tersebut warga melaporkannya ke Polsek Srandakan selanjutnya diadakan olah TKP oleh Tim Identifikasi Polres Bantul dan petugas Puskesmas Puskesmas Srandakan.
Hasil pemeriksaan medis oleh dr. Ayu cahyaning P. MMR bahwa tidak ada tanda tanda penganiayaan ataupun kekerasan pada tubuh jenazah, tampak lebam mayat disertai belatung diseluruh tubuh Karena proses pembusukan. Dengan melihat riwayat kesehatan korban ketika masih hidup yang mempunyai penyakit asma disimpulkan bahwa mayat tersebut meninggal secara wajar.
Setelah olah TKP dan pemeriksaan medis, Kapolsek Srandakan Kompol Slamet menyerahkan Jenazah kepada pihak keluarga dan langsung dimakamkan dibantu oleh Tim SAR dan warga setempat. (Sihumas Polsek Srandakan)
No comments:
Post a Comment