Hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan STTKD Purn. Marsekal Muda Udin Kurniyadi, Pembina Taruna STTKD Kolonel PNB. Iwan Tahni , Pembina Mahasiswa STTKD Purn. RUDI, Kasumdit Bintiluh Polda DIY AKBP Sinungwati , SH, Kapolsek Sewon Kompol Iman Santoso, Daranmil Sewon, dosen dan karyawan / karyawati Kampus STTKD Yogyakarta dan di ikuti 790 mahasiswa yang mengikuti kuliah umum.
Kedatangan Kapolda DIY yang diterima langsung oleh Ketua Yayasan STTKD Yogyakarta Marsekal Muda Udin Kurniayadi dengan tradisi upacara jajar kehormatan dan dihibur dengan musik Keprak Gendang dari mahasiswa STTKD. Sebelum kegiatan kuliah umum di mulai Kapolda DIY beramah tamah dengan jajaran pengurus yayasan STTKD.
Mengawali kuliah umum ini Kapolda DIY Brigjen. Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M. Si menyatakan sangat senang dan bersemangat untuk menyampaikan materi kuliah umum ini di depan taruna taruna STTKD dan berterimakasih kepada ketua yayasan STTKD Yogyakarta yang telah memberikan kepercayaan untuk memberikan materi Bela Negara.
Dalam paparannya, Kapolda DIY menyampaikan bentuk bela negara anak-anak muda saat ini bisa dilaksanakan dalam berbagai hal termasuk melalui media online, menggunakan sosmed dengan baik dan bijaksana serta tidak menyebarkan berita hoax, maka itu termasuk bela negara bisa dimulai dari sekarang ini, tangkal bersama berita hoax.
Berita hoax berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat dan akan dapat menimbulkan gesekan yang akan mengakibatkan perpecahan antar sesama rekan, keluarga dan tentunya tidak menutup kemungkinan akan meluas, dan Kapolda menghimbau dan mengajak kepada mahasiswa STTKD untuk bijak dalam mengunakan media sosial.
“Mari bijaksana dan selektif dalam bermediasi sosial, dengan cara kenali sumber beritanya, selektif dalam memilih berita, dan jangan ikut menjadi penyebar hoax” tegasnya.
Terkait dengan tema yang di pilih yaitu "Merajut Dan Merawat Kebhinekaan NKRI Di Era Kompetisi Global". Kapolda memaparkan bawa merajut merupakan pekerjaan yang sangat sederhana namun dalam kesederhanaan tersebut di perlukan ketelitian, keuletan, serta kesabaran yang luar biasa, seperti contoh bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, golongan dan ras yang tinggal di pulau pulau dari sabang sampai meraoke di satukan dalam kebhinekaan, dan hal tersebut tidaklah mudah, setelah di satukan hal yang paling berat adalah merawat, menjaganya agar tidak terpecah dan tetap menjadi negara yang besar dan kokoh, tegasnya mengakhiri kuliah umum. (Sihumas Polsek Sewon)
0 komentar:
Post a Comment