Seorang pelajar salah satu SMA di Lendah Kulonprogo berinisial CB (16) nekat menusuk gurunya sendiri, WP (35), warga Srandakan Bantul.
Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto, menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/11/2019) malam.
Kapolsek Srandakan Kompol B Muryanto mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB di rumah korban yang beralamat di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul. Saat kejadian, pelaku mengendarai sepeda motornya ke rumah korban.
Tiba di rumah korban, pintu depan rumah dalam keadaan terbuka. Di rumah itu, lanjutnya, WP tengah tidur di kamar, sementara mertua korban menonton televisi di kamar tengah. Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah korban lewat pintu belakang.
"Mendapati korban sedang tidur di kamarnya, tanpa basa basi (korban) langsung ditusuk pada bagian ulu hati bagian kanan. Kemudian pelaku kabur," kata Kompol B Muryanto, Jumat (22/11/2019).
Usai aksi penusukan itu, mertua korban langsung meminta bantuan kepada tetangga. Ketika sejumlah tetangga mendatangi rumah korban untuk membantu, pelaku sempat datang dan menanyakan apa yang terjadi di sana.
Namun, kedatangan pelaku saat itu tidak terlalu dihiraukan lantaran mertua korban dan tetangga sedang fokus memberikan bantuan.
"Korban kemudian dibawa ke RS UII Pandak untuk mendapatkan pertolongan, namun, karena luka yang diderita ternyata sangat serius, korban kemudian langsung dirujuk ke RSUP Sardjito," imbuh Kapolsek.
Aksi penusukan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Srandakan. Menurut Muryanto, dalam kurun waktu kurang lebih dua jam, pelaku berhasil ditangkap di rumahnya di Lendah Kulonprogo.
"Penjemputan pelaku berasal dari handphone yang tertinggal. Kita ketahui, ternyata pelaku berdomisili di Lendah dan langsung kita bawa menuju Polsek Srandakan. Sementara kasusnya masuk penganiayaan, yang diatur dalam Pasal 351 KUHP," katanya.
Sedangkan untuk barang bukti, polisi telah menyita pisau yang digunakan pelaku, handphone milik pelaku, serta baju milik korban. "Pisaunya dibawa sendiri oleh pelaku dari rumah," ujarnya.
Polisi mengakui motif asmara melatarbelakangi penusukan CB kepada sang guru. Diketahui, pelaku CB yang tak lain adalah anak didik korban, menaruh rasa cinta pada gurunya sendiri.
"Pelaku bilang kalau dia sayang, cinta, sama Bu Guru. Tapi, cintanya ini kan tidak pernah direspon, karena korban sudah punya suami," papar Kapolsek.
Menurut Kapolsek, informasi tersebut diperoleh setelah melakukan interogasi pada pelaku, beberapa jam setelah pelaku melakukan penusukan terhadap Sang Guru.
"Tapi, karena umur pelaku ini masih 16 tahun, maka kita limpahkan ke Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polres Bantul. Jadi, dapat dipastikan, prosesnya tetap berjalan terus, sembari menunggu perintah dari Bapak Kapolres Bantul," lanjutnya.
Kepolisian telah memeriksa tiga saksi, yakni suami korban, kakak ipar korban, dan mertua korban. Selain itu, polisi berencana meminta keterangan korban. Namun, untuk itu, polisi masih menunggu kondisi korban stabil. (Humas Polres Bantul)
Kronologi Siswa SMA Tusuk Guru di Srandakan
Posted by tribratanewsbantul on 10:34
Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 10:34
0 komentar:
Post a Comment