Kapolres Bantul Menjadi Pembina Upacara Bendera Di SMA 1 Banguntapan

Posted by tribratanewsbantul on 13:08

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, SIK menjadi pembina upacara bendera di SMA 1 Banguntapan Bantul, Senin, 20 Januari 2020 pukul 07.00 wib

Upacara dihadiri oleh Staf Binmas Polda DIY Kompol Cahyo, Kasat Binmas Polres Bantul AKP Partuti, Kapolsek Banguntapan Kompol Suhadi, SH., MH bersama Kanit Binmas Polsek Banguntapan Iptu Sarim serta anggota Polsek Banguntapan. Diikuti oleh Kepala Sekolah, Guru, Staf dan seluruh siswa SMA 1 Banguntapan Bantul.

Giat ini sebagai upaya pembinaan untuk mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik serta wujud upaya untuk mencegah maraknya kenakalan remaja yang marak di jalanan. Selain itu juga untuk pembentukan karakter, kedisiplinan, bertanggung jawab pada diri sendiri.

Dalam amanatnya Kapolres Bantul membacakan amanat dari Kapolda DIY Irjend Pol Asep Suhendar, M.Si yang mengajak kita semua selalu bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya yang telah diberikan kepada kita semua.

Bahwa perkembangan tehnologi media berdampak positif dan negatif, terlepas manfaat positif tekhnologi juga membawa pengaruh negatif. Hoaks salah satu dampak negatif perkembagan tehnologi, dampak hoaks dapat membuat masyarakat menjadi  mudah curiga dan membenci kelompak tertentu, hoaks mudah sekali menyebar, informasi yang salah tersebut dapat dibaca oleh seluruh masyarakat.

Kita bersyukur tinggal diwilayah Yogyakarta yang memiliki warisan dan memiliki banyak predikat antara lain kota pendidikan, kota pelajar, kota pariwisata dan kota budaya. Namun akhir-akhir ini di Yogyakarta kerap kali diberitakan tindak pidana kekerasan yang melibatkan anak-anak, baik sebagai korban maupun pelaku. Fenomena kenakalan remaja yang mengarah kepada tindak pidana kekerasan kepada orang atau benda dan penganiayaan marak terjadi.

Dampak tindak pidana kekerasan / Klitih sangat merugikan dan meresahkan banyak pihak. Pelaku klitih dengan usia rata-rata pelajar akan berhadapan dengan hukum sebagai konsekuensi atas perbuatanya. Dan kota Yogyakarta mendapatkan dampak buruk dengan statusnya sebagai kota pendidikan.

Pelajar adalah generasi calon pemimpin dimasa depan yang akan mewarisi "tongkat estafet" untuk mengsisi kemerdekaan Indonesai. Pelajar tugas utamanya belajar, tukun beribadah sesuai agama dan kepercayaan, salaing menyayangi antar teman dan hormati gurumu. Buatlah banggga kedua orangtua dan guru, jangan kecewakan mereka, berbaktilah kepada orang tua bangsa dan negara.

Atensi Kapolres bantul kepada semua pelajar dan guru SMA I Banguntapan dalam mensikapi perkembangan fenomena sekarang ini, Jangan sampai menjadi korban atau pelaku aksi brutal jalanan ( klitih). Perlu kerjasama pada semua pihak baik untuk mencegah putra putri kita jangan sampai menjadi korban atau pelaku korban klitih.

Untuk itu mari bersama kita tegas jika belum saatnya membawa sepeda motor hendaknya jangan dikasih ijin mengendarai, kontrol pergaulan putra-putrinya jangan sampai mengikuti kelompok / gerombol / gank, jalin komunikasi yang baik antara pihak pendidik, orang tua dan pihak kepolisian.

Konsekuensi membawa sajam jelas ada aturannya hukum, jangan merokok, jauhi miras dan jauhi narkoba belajar bertanggung jawab pada diri sendiri demi masa depan yang lebih baik. Waspada beredarnya informasi / berita bohong / hoaks. Perlu perhatian akan perilaku cara pandang radikalisme agar diwaspadai semua pihak terutama kalangan pendidikan, waspada intoleransi.  (Humas Polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 13:08

0 komentar:

CB