Kebakaran tersebut sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar, namun berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 25 juta.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto menjelaskan bahwa kebakaran bermula ketika saksi pertama, Miftah Fauzi (23), yang tinggal di rumah kos sebelah timur rumah korban, mendengar suara ledakan dari arah rumah milik Suharyanto.
Kemudian, saksi keluar rumah dan mendapati api telah membesar di salah satu kamar. Ia pun segera memberi tahu tetangganya, Niurul Ayu (22), dan meminta bantuan warga sekitar untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Tak berselang lama, warga berbondong-bondong datang untuk membantu, sementara salah satu warga menghubungi tim pemadam kebakaran.
“Saksi keluar rumah setelah mendengar ledakan dan melihat api sudah membesar dari salah satu kamar rumah tersebut,” jelas Iptu Rita.
Beberapa saat kemudian, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Bantul tiba di lokasi dan langsung melakukan proses pemadaman dibantu warga. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIB dan tidak sempat merembet ke bangunan lain.
Dari hasil pendataan di lapangan, sejumlah barang di dalam kamar hangus terbakar, antara lain dua unit telepon genggam merek Redmi dan Xiaomi, ijazah SD hingga SMA, BPKB serta sepeda motor, dispenser, KTP, SIM, dan beberapa dokumen penting lainnya.
Pihak kepolisian bersama petugas Damkar dan BPBD Bantul telah melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
“Dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik pada charger telepon genggam yang sedang terpasang,” imbuh Iptu Rita.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak meninggalkan perangkat elektronik dalam keadaan tersambung dengan listrik saat tidak digunakan.
0 komentar:
Post a Comment