Menurut Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Suwandi dan rekan-rekannya telah bekerja di proyek tersebut selama empat hari. Pada hari kejadian, mereka memulai pekerjaan pukul 08.00 WIB. Saat istirahat siang, korban masih dalam kondisi normal dan makan bersama rekan-rekannya.
Namun, menjelang sore, salah satu rekan kerja (Saksi 1) menemukan Suwandi duduk diam di dasar lubang galian pondasi sedalam sekitar 1,60 meter.
“Awalnya dikira sedang beristirahat, namun setelah dipanggil tidak ada respons,” kata Jeffry.
Saksi 1 kemudian memanggil rekan kerja lainnya (Saksi 2) untuk memeriksa kondisi Suwandi. Mereka menemukan korban tidak bergerak dan tubuhnya mulai kaku.
Mengetahui kondisi tersebut, kedua saksi langsung menghubungi Polsek Kasihan untuk melaporkan kejadian.
Tidak lama kemudian, Tim Identifikasi Polres Bantul dan petugas medis Puskesmas Kasihan I tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan Suwandi telah meninggal dunia kurang dari tiga jam sebelum ditemukan, dengan tanda-tanda tangan yang mulai kaku dan mata terbuka lebar.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga meninggalnya diduga karena sebab alami,” tutur Jeffry.
Di lokasi kejadian, imbuh Jeffry, salah satu anggota keluarga korban menyampaikan bahwa malam sebelum kejadian, Suwandi sempat mengeluh merasa pusing kepada istrinya.
Selain itu, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gula atau diabetes yang sudah lama ia derita.
“Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menyalahkan pihak mana pun,” tandas Jeffry.
Jenazah Suwandi kemudian dibawa ke rumah duka di daerah Piyungan, Bantul, untuk proses pemakaman.
0 komentar:
Post a Comment