
Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota DPR RI fraksi PDIP MY Isti Wijayanti, Anggota DPR provinsi DIY fraksi PDIP Tustiyani SH, mantan Bupati Bantul pereode 2010-2015 Sri Surya Widati Idam Samawi dan ratusan simpatisan PDIP dari berbagai daerah serta disaksikan pula oleh ratusan wisatawan.
"Labuhan Mantra Luhur Budaya Nusantara" tersebut dilaksanakan oleh Gerakan Masyarakat Yogyakarta Melawan Intoleransi (GEMAYOMI) pimpinanan Prof. Muktamar Syamsudin yang beralamatkan di Perum Pesona Kuantan no D6, jl. Sorogan, Tegalrejo, Yogyakarta.
Gemayomi mengadakan berbagai rangkaian kegiatan yang diantaranya adalah "labuhan Mantra Luhur Budaya Nusantara" dipantai Parangkusumo dengan tujuan untuk melestarikan budaya para leluhur dan untuk lebih menarik wisatawan Domestik maupun Internasional untuk berkunjung di kawasan wisata yang ada di Yogyakarta khususnya Kabupaten Bantul.
Disamping itu Aliansi Masyarakat Pelestari Budaya dimana Gemayomi sebagai pemrakarsa hari ini Kamis 25 Oktober 2018 dalam mengadakan berbagai kegiatan ini sebagai bentuk bahwa berbagai labuhan itu boleh dilaksanakan dengan tidak meninggalkan ajaran agama.
Adapun benda yang dilabuh sebagai simbulis diantaranya beberapa jajanan pasar yang dikemas dalam bentuk beberapa tumpeng serta dua buah wayang kulit tokoh Resi Durno atau Komboyono dan Patih Sengkuni.
Pemrakarsa labuhan mengambil dua tokoh wayang kulit tersebut mempunyai maksud dan tujuan untuk melabuh watak "Angkara Murka" manusia. Sedangkan labuhan dilaut parangkusumo dilaksanakan oleh tim SAR parangtritis.
Kegiatan berakhir pukul 17.30 wib berjalan lancar dan aman dengan pengamanan oleh personil Polsek Kretek dan Sat Sabhara Polres Bantul serta Dit PolAir Polda DIY. (Humas Polsek Kretek)
0 komentar:
Post a Comment