Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Polisi memastikan kecelakaan kerja itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
Saksi mata, AAR (21) yang juga berada di lokasi mengatakan, sempat mendengar suara benda jatuh keras dari lantai dua.
Biasanya, setiap benda kerja korban jatuh, korban akan langsung meminta tolong kepada saksi untuk mengambilkan. Namun kali itu, korban tak bersuara sedikit pun.
Sekitar 30 menit kemudian, saksi memberanikan diri mengecek keadaan di lantai dua melalui jendela. Pemandangan mengejutkan terpampang di hadapannya. Ia melihat korban sudah tergeletak diam tak bergerak di lantai.
Dengan panik, saksi langsung turun ke lantai satu dan memberi tahu pemilik rumah. Mereka segera meminta bantuan ambulans. Kebetulan pemilik rumah merupakan seorang dokter.
Ia langsung memeriksa kondisi korban. Saat itu, denyut nadinya nyaris tak teraba. Dokter tersebut mencoba melakukan resusitasi jantung paru (RJP), tapi tak membuahkan hasil. Pupil mata Korban telah melebar, menandakan nyawanya telah melayang.
Tak lama kemudian, dua ambulans datang dari RS PKU Gamping dan Kelurahan Tamantirto. Petugas Polsek Kasihan, Tim Inafis Polres Bantul, PMI, serta BPBD juga tiba untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Petugas menemukan pendarahan pada bagian hidung dan telinga korban. Matanya sedikit terbuka, tulang hidungnya memar dan bergeser. Namun, polisi tidak menemukan luka robek ataupun tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban.
Setelah memastikan korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, pihak keluarga memutuskan membawa jenazah Korban ke RS PKU Bantul untuk membersihkan luka-lukanya sebelum dimakamkan.
Pihak keluarga menerima musibah tersebut dengan lapang dada dan menganggapnya sebagai takdir.
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment