Kalurahan Caturharjo Buat Gerakan 5.000 Jugangan untuk Atasi Permasalahan Sampah, Bhabinkamtibmas Berikan Dukungan

Posted by Humas Polres Bantul on 15:14

Pemerintah Kabupaten Bantul meminta agar warga masyarakat mulai melakukan pemilahan sampah .

Selain pemilahan sampah , juga bisa dengan membuat tempat pembuangan sampah atau biasa disebut jugangan untuk sampah organik.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kalurahan Caturharjo mengadakan Gerakan 5.000 Jugangan di setiap padukuhan di wilayah Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul , DIY.

Lurah Caturharjo, Wasdianto mengatakan, program Gerakan 5.000 Jogangan dimanfaatkan untuk menampung sampah organik dengan memanfaatkan lahan yang ada.

“Dalam masa darurat sampah di Kabupaten Bantul , peran serta dari masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah . Karena kita tahu, sampah kita, tanggung jawab kita,” ujarnya, Jumat (28/7/2023).

Wasdianto mengajak warga masyarakat agar dapat memilah sampah di tingkat rumah tangga.

Sehingga nantinya sampah organik dan anorganik dapat dipisahkan.

Untuk kemudian, sampah organik dapat diarahkan untuk dimasukkan ke jugangan.

“Sementara untuk sampah anorganik seperti plastik yang bisa dijual, silakan dijual. Dan untuk yang sampah residu nanti akan ditangani oleh BUMKal Caturharjo,” imbuhnya.

Program ini pun telah didukung oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kalurahan Caturharjo yang telah membantu melakukan sosialisasi gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, yang setiap hari selalu melakukan edukasi kepada warga untuk melakukan gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga,” ungkapnya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kalurahan Caturharjo, Aiptu Agus Nugroho mengatakan, agar masyarakat dapat bekerjasama sukseskan pengelolaan sampah Caturharjo untuk mendukung Bantul bersih bebas sampah.

Warga pun dapat memanfaatkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bank Sampah Mandiri Barokah Kuroboyo.

Di TPST yang dimiliki Caturharjo ini, sampah yang sudah tidak dapat didaur ulang dibakar di water terminator.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena dalam proses pembakaran ini, asap yang keluar ditampung di cerobong dan nantinya akan dialirkan ke drum dan akan diolah menjadi air,” ungkapnya.
 


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 15:14

0 komentar:

CB