Pembedahan sowangan dengan membuat sodetan sebagai muara sungai opak ini dilakukan karena air sungai opak tidak bisa masuk ke laut. Akibatnya belasan hektar lahan pertanian milik warga di Desa Srigading, Sanden dan Baros, Tirtohargo, Kretek tergenang air.
Untuk menuju sampai ke lokasi pembuatan sodetan, Bupati Bantul menaiki perahu nelayan berangkat dari Laguna Pengklik, Srigading, Sanden. Hadir dalam acara ini Kepala DPUPKP Bantul Bobot Ariffi'aifin ST.,MT, Kepala BPBD Bantul Drs. Dwi Daryanto, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Pulung Haryadi. Anggota Polsek Sanden turut serta dalam rombongan Bupati Bantul.
Bupati Bantul Drs. H. Suharsono saat meninjau pembuatan sodetan di muara sungai opak mengatakan dengan adanya peristiwa yang terjadi setiap tahunan, pemerintah daerah akan melakukan evaluasi. Organisasi Perangkat Daerah terkait diperintahkan segera menginventarisir peralatan yang dibutuhkan ketika muara sungai tersumbat sehingga air bisa masuk ke laut dan tidak menggenangi lahan pertanian warga, ujar Bupati Bantul Drs. H. Suharsono.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani "Pasir Makmur" Dusun Ngepet, Srigading, Sanden Sumarno, mengatakan tersumbatnya muara sungai sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Berbagai upaya telah dilakukan bersama anggota kelompok tani diantaranya menyedot air yang menggenangi lahan pertanian dengan pompa namun belum membuahkan hasil. Saat ini tanaman bawang merah dan tanaman lainnya di sekitar JJLS masih tergenang air, kalau tidak segera tertangani bisa terancam gagal panen, ujarnya.
Guna mempercepat proses pembuatan sodetan, Sumarno bersama anggota kelompok tani dan anggota Polsek membantu pembuatan sodetan. (Humas Polsek Sanden)
0 komentar:
Post a Comment