Kegiatan dilaksanakan oleh JIBB ( jogya internatinal Batik Biennale) bekerja sama dengan Didperindagkop Propinsi Diy dalam rangka Hari Batik Internasional tahun 2018
Hadir dalam giat JIBB Drs H Suharsono Bupati Bantul, Ketua JIBB Tazbir, SH. M. Hum, Presiden WCC Dr.Ghada Hijjawi Qaddumi. Mr. Prach Niyomkar (narasumber) dari Negara Thailand, Mr. Cho Tzu Lo (narasumber) dari Negara Taiwan. Mr. Wahyudi Aji (narasumber) dari jombang, jawa timur serta Peserta Work Shop dari perwakilan Paguyuban Batik ASN Kecamatan Imogiri.
Acara dibuka oleh Bupati Bantul Drs. H Suharsono dengan tema "Natural Coloring For The Evironmental Sustainability". Dalam sambutanya Bupati Bantul mengatakan, apabila kita berbicara batik, tentu saja berbicara mengenai sejarah bangsa, kita semua mengetahui, bahwa batik merupakan inovasi yang lahir berabad-abad lalu yang kini telah menjadi sebuah simbol, ciri khas dan jati diri Bangsa Indonesia.
Batik dengan segala motif dan model busana kini telah memasyarakat. Batik tidak lagi menjadi pakaian bapak-bapak atau ibu-ibu, namun telah menjadi tren pakaian anak muda. Batik pun tak lagi hanya sekedar pakaian resmi, namun telah menjadi tren untuk pakaian sehari-hari. "gairah mengenakan pakaian bermotif batik terus meningkat, tidak hanya dalam jangkuan nasional, namun telah merambah ke dunia internasional," ucap Bupati.
Bupati berharap, terselenggaranya kegiatan workshop ini akan mampu memberikan edukasi dan pengaruh positif bagi seluruh pengrajin batik di Kabupaten Bantul khususnya dalam berkarya, berkreasi dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas batik, serta mampu melakukan standarisasi produk dengan senantiasa menggunakan pewarna alami.
Acara dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis untuk membuka International Workshop of Jogja International Batik Biennale (JIBB) dengan pengamanan dari petugas gabungan Polres Bantul dan Polsek Imogiri. (Humas Polsek Imogiri)
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment