
Hal itu sesuai dengan data kebutuhan hewan kurban tahun sebelumnya yakni pada jenis kambing diangka 10 ribu ekor sedangkan sapi mencapai 5 ribu ekor. Sementara itu, ketersediaan dua jenis hewan kurban tahun ini, sapi mencapai 11 ribu ekor sedangkan kambing lebih dari 70 ribu ekor.
"Pada tahun-tahun sebelumnya, kira-kira kita membutuhkan 5 ribu sapi dan 10 ribu kambing. Ini rata-rata setiap tahun. Kalo melihat ketersediaannya aman tidak ada masalah," ujar Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul, Pulung Haryadi, Selasa (14/08/2018).
Disela-sela mendampingi Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan pemantauan ketersediaan hewan kurban di Pasar Hewan Imogiri, Pulung mengatakan bahwa kesehatan hewan kurban ditinjau dari sisi medis maupun syari juga menjadi fokus perhatian Pemkab Bantul. Dengan demikian, masyarakat yang mengonsumsi daging hewan kurban tidak perlu cemas ataupun khawatir ihwal kesehatan daging hewan kurban.
Terkait hal tersebut, pihaknya pun telah menyiapkan dokter maupun paramedis untuk bertugas memeriksa layak tidaknya hewan kurban untuk disembelih. Dikerahkan sekitar 150 dokter dan paramedik Bantul maupun bantuan dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk pemeriksaan.
"Kami juga melibatkan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Bantul untuk melakukan Diklat kepada 100 takmir masjid di Bantul. Hewan yang disembelih memenuhi secara syari dan secara kesehatan terjaga," tandasnya.
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya turun langsung memantau stabilitas harga dan ketersediaan komoditas strategis maupun hewan kurban agar kondisinya terkendali. Sehingga masyarakat Bantul bisa terpenuhi kebutuhan dengan harga relatif terjangkau.
"Diharapkan kondisi ini dapat membuat perekonomian masyarakat Bantul yang stabil di seluruh wilayah Bantul," ujarnya. (Humas Polsek Imogiri)
0 komentar:
Post a Comment