Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto menjelaskan, penemuan jenazah ini berawal sekitar pukul 15.00 WIB. Saksi 1, Anastasia Heriyanti Yuliastuti (62), yang tinggal di lokasi yang sama, merasa curiga setelah mendapati banyaknya lalat di sekitar luar kamar korban. Kecurigaan ini muncul setelah pada pukul 08.00 WIB pagi, Saksi 1 sempat mengetuk jendela kamar korban namun tidak mendapat jawaban.
Karena merasa ada yang tidak beres, Saksi 1 kemudian memanggil Saksi 2, Juwariyanta (56), untuk mengecek kondisi korban. Setelah tiba di lokasi, Saksi 2 masuk ke dalam rumah melalui pintu sebelah dan membuka pintu kamar korban. Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di atas kasur. “Saksi 2 kemudian menutup jenazah korban dengan sarung,” kata Rita.
Tim gabungan dari Polsek Banguntapan, Tim Medis RS Bhayangkara Polda DIY yang dipimpin oleh Iptu dr. Dewi Windi Ningsih, serta Tim Inafis dan Pamapta II Polres Bantul segera mendatangi lokasi kejadian (TKP).
Dari hasil pemeriksaan awal, tim medis menyatakan bahwa kondisi korban telah meninggal dan menunjukkan tanda-tanda pembusukan, diperkirakan telah meninggal sekitar 32 jam sebelum ditemukan.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tambah Rita.
Kondisi korban saat ditemukan dalam posisi tengkurap dengan kondisi terdapat belatung di bagian wajah.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, diketahui bahwa korban memiliki riwayat penyakit kelenjar getah bening. Korban terakhir terlihat beraktivitas pada hari Sabtu, 8 November 2025. Di lokasi juga ditemukan bungkus obat untuk penyakit tensi dan antibiotik dari RS Hidayatullah.
Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah. Setelah proses pemeriksaan TKP yang berakhir pukul 18.30 WIB, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga oleh KA SPKT Polsek Banguntapan untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara.
0 komentar:
Post a Comment