Kegiatan digelar oleh Direktorat Jenderal Industri, Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) melalui Bali Creativ Industry Center.
"Melalui program ini, para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) kreatif pemula bidang kriya dan fashion akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan bisnis (scalling-up),” kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih, usai membuka kegiatan yang diikuti oleh ratusan kawula muda di wilayah Yogyakarta.
Kegiatan ini dinilai sangat penting sebab banyak pelaku usaha pemula sudah mampu menjalankan usaha namun mengalami hambatan ketika ingin meningkatkan kapasitas usahanya. Dengan kegiatan tersebut, maka pihaknya sangat berharap dengan melibatkan pelaku kreatif bisa betul betul menyiapkan pengusaha muda di bidang ekonomi kreatif.
Dikatakan Gati, Yogyakarta menjadi salah satu lokasi pelaksaan Kegiatan Creative Talk mengingat potensi ekonomi kreatif di kota pelajar cukup besar dimana kota yang memiliki ragam budaya ini menjadi salah satu daerah penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif terbesar di Indonesia yakni 16,12 % dari total PDB ekonomi kreatif Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana menyampaikan kalau kegiatan yang digelar oleh Kemenperin RI ini mendorong para pengusaha kecil dan menengah terkhusus di wilayahnya supaya lebih bersemangat mengelola pelbagai usahanya.
Dengan narasumber yang berkompeten dalam bidang ekonomi kreatif, mereka bisa berbagi pengalaman diskusi mengenai segala persoalan UKM, dengan demikian mereka lebih yakin atau percaya diri mengembangkan usahanya. Di Bantul sendiri, kata dia, perkembangan UKM luar biasa. Pelaku UKM tiap tahun mengalami peningkatan yang sangat drastis. Di 2017 terdata UKM ada 46.378 sedang pada 2018 tercatat ada 47.143. (Humas Polsek sewon)
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment