Kasus penganiayaan berawal pada 7 April 2018 sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Korban saat itu pulang ke rumah dalam kondisi mabuk diduga usai menenggak minuman keras (miras).
Cek cok berujung adu jotos terjadi, saat ibu tiri dari AA mengaku jengkel dengan ulah atau kelakuannya. Selain doyan mabuk-mabukan, AA tidak pernah membantu pekerjaan rumah yang seharusnya bisa ia lakukan. Pekerjaan tersebut misalnya membantu ibu tirinya menyapu lantai rumah atau merebus air untuk minum maupun mandi.
Namun tampaknya, nasihat ibu tirinya tersebut justru menyulut emosi dari AA. Akibatnya perang kata maki-makian terjadi di antara keduanya. Paman korban, TS, yang mendengar adu mulut itu pun menghampiri AA.
Tanpa basa-basi TS pun langsung menghujani pukulan di beberapa bagian tubuh AA. Keduanya sempat adu jotos, sebelum akhirnya kakak tiri dari korban melerai perkelahian tersebut. AA lari minggat dari rumah lalu menginap di pos ronda tak jauh dari lokasi kejadian. Tak terima diperlakukan sewenang-wenang oleh pamannya tersebut, pada pagi harinya AA melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Imogiri.
Panit 1 Reskrim Polsek Imogiri Iptu Sigit Tejasukmana membenarkan adanya kasus penganiayaan dengan korban anak masih di bawah umur tersebut. Kasus tersebut masih dalam penyidikan Unit Reskrim Polsek Imogiri. Namun demikian, pihaknya telah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terhadap TS.
Masih dalam tahap pemeriksaan oleh penyidik dan kita sudah panggil pelaku, saksi dan korban. Untuk saat ini pelaku sudah ditahan,” katanya. (Humas Polsek Imogiri)
0 komentar:
Post a Comment