Pengamanan Upacara Adat Labuhan Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Di Mancingan XI Parangtritis

Posted by tribratanewsbantul on 07:57

Personel Polsek Kretek mengamankan upacara adat labuhan Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Mancingan XI Parangtritis, Selasa, 3 Juli 2018. Kegiatan ini sebagai sarana melestarikan budaya lokal yang merupakan ikon budaya masyarakat Mancingan. Seluruh elemen masyarakat warga Mancingan ikut ambil bagian dalam tradisi ini. Adapun tema labuhan tahun ini adalah “ Lestarining Budoyo Kinaryo Sarono Manunggaling Nuso Lan Bongso ”.

Hadir dalam acara tersebut mewakili Bupati Bantul Kepala dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Sunarto, anggota DPRD DIY Fraksi PDIP Tustiyani SH, Anggota DPR Kabupaten Bantul fraksi PKB Suradal, Anggota DPR Kabupaten Bantul Fraksi PDIP Drs Pambudi Mulya M.Si, Ketua seksi Kebudayaan Kabupaten Bantul  Prof Dr Kasidi Prayitno M. Hum,Camat Kretek Cahya Widada S.Sos MH, Ipda Suwijo mewakili Kapolsek Kretek, Pj Lurah desa Parangtritis Muji Sungkono SE, Bhabinkamtibmas desa Parangtritis Aiptu Sukarso dan ratusan warga Mancingan XI Parangtritis Kretek serta disaksikan oleh ribuan pengunjung pantai Parangtritis.

Ketua Panitia Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, Mas Penewu Suraji Parangpertomo mengatakan, tradisi itu digelar setiap setahun sekali. Dijelaskannya, rangkaian prosesi Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sudah dimulai sejak Kamis 28 Juni 2018 dengan agenda bersih makam dan lingkungan. Sementara pada Sabtu 30 Juni 2018 malam dilaksanakan 'umbul donga' di Balai dusun Mancingan XI untuk arwah leluhur yang sudah mewarisi tradisi. Sedangkan untuk acara tradisi pisungsung jaladri sedekah laut dilaksanakan pada Selasa, 03 Juli 2018 mulai pukul 10.00 Wib.

Disamping untuk nguri-uri kebudayaan Jawa kegiatan ini juga dalam rangka menyongsong abad Samudra Hindia untuk kemakmuran masyarakat Yogyakarta.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan Bhekti Pertiwi pisungsung Jaladri ini sebagai puncak acara pada hari Selasa 3 Juli 2018 malam bertempat di joglo RT 08 Mancingan XI diadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Sutoyo dengan lakon "Tumuruning Wahyu Retno Sinilah", jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul mewakili Bupati Bantul dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada seluruh warga Mancingan yang tetap setia nguri-uri kebudayaan Jawa ini.

Hal ini tentunya memerlukan kesadaran diri yang tinggi untuk melaksanakannya.Parangtritis adalah kawasan wisata internasional, hal tersebut tentunya akan banyak dampak wisata yang membawa tradisi dan budayanya.  Dengan adanya acara yang seperti ini secara positif berharap bisa menangkal budaya asing yang masuk di wilayah kita. Namun demikian budaya atau tradisi ini bertujuan untuk meneruskan atau nguri-uri budaya peninggalan nenek moyang kita, jangan sampai punya tujuan lain apa lagi sampai menduakan Allah Tuhan Yang Masa Esa.                                     

Diakhir sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Sunarto berpesan kepada seluruh warga agar mewariskan budaya ini kepada anak cucu, jangan sampai anak cucu kita ikut-ikutan budaya asing dan meninggalkan bahkan melupakan budaya sendiri,pungkasnya.

Kirab diawali dari halaman joglo dinas Pariwisata didusun Mancingan XI yang dilepas oleh kepala dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Sunarto menuju Cempuri untuk doa bersama yang dilanjutkan ke Pantai Parangkusumo untuk melabuh gunungan dan sesajen ke laut oleh tim SAR Parangtritis.

Pisungsung Jaladri sendiri punya makna memberikan sesuatu atau persembahan kepada penguasa laut. Selama kegiatan situasi aman dan tertib dengan pengawalan dan pengamanan dari Polsek Kretek. (Humas Polsek Kretek)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 07:57

0 komentar:

CB