Polres Bantul menggelar upacara HUT Bhayangkara ke-72 di halaman Mapolres Bantul, Rabu (11/7/2018).
Peringatan HUT Bhayangkara ke-72 ini, mengusung tema Dengan Semangat Promoter, Polri Siap Mengamankan Agenda Kamtibmas tahun 2018 dan 2019.
Tampak hadir dalam upacara tersebut sejumlah Forkompinda seperti Bupati Bantul Drs Suharsono, Dandim 0729/Bantul Letkol Inf Yuswanto Kepala Kejaksaaan Negeri Bantul Zuhandi SH MH, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bantul Subagyo SH M.Hum, serta sejumlah Tokoh Masyarakat dan Ormas.
Upacara sendiri diikuti pasukan dari Polri, TNI, Sat Pol PP, Dishub, ASN Polri, Pramuka Saka Bhayangkara, Senkom, Paksi Katon dan Bhayangkari.
Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan SIK MH bertindak sebagai Irup dalam upacara tersebut. Dalam kesempatan tersebut Kapolres Bantul membacakan amanat Presiden RI Ir Joko Widodo. Dalam amanatnya, Presiden meng ucapan selamat hari Bhayangkara ke-72 kepada segenap anggota dan Keluarga Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di manapun saudara berada dan bertugas, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Pada momen yang berbahagia ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada anggota Polri yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di wilayah terpencil, di pulau-pulau terdepan, serta yang sedang mengemban misi internasional di luar negeri
Saya juga menyampaikan apresiasi kepada anggota Polri yang telah bertugas di jalan-jalan raya untuk memastikan lalu lintas selama mudik lebaran berjalan lancar. Saya menyampaikan apresiasi kepada anggota Polri yang selalu hadir menjaga keamanan dan ketertiban sehingga umat islam bisa menjalankan ibadah di bulan suci ramadhan dengan tenang. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada anggota Polri yang bekerja keras agar penyelenggaraan pilkada serentak di 171 daerah bisa berjalan secara aman dan tertib.
Saya yakin apa yang dilakukan oleh setiap anggota Polri adalah wujud pengabdian terbaik kepada rakyat, bangsa dan negara. Seluruh anggota kepolisian republik indonesia dimanapun berada tengah melaksanakan tugas mulia, terhormat dan membanggakan sebagai Bhayangkara negeri. Bhayangkara negeri yang selalu sigap menjaga keamanan, ketertiban serta memberikan pengayoman, perlindungan dan pelayanan kepada segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia.
Pada peringatan hari Bhayangkara ke 72 ini, kita mendapatkan kabar baik karena dunia internasional telah menempatkan indonesia ke dalam daftar 10 negara teraman di dunia berdasarkan law and order index yang dikeluarkan oleh lembaga riset internasional gallup’s law and order.
Sebuah capaian yang membanggakan kita semua. Sebuah capaian yang harus kita jaga dan pertahankan. Sebuah capaian yang merupakan hasil kerja seluruh elemen bangsa. Di dalamnya, tentu ada peran anggota Polri, ada kerja keras anggota Polri, serta ada pengabdian dan dedikasi anggota Polri.
Tapi, saya mengingatkan agar seluruh anggota Polri tidak cepat berpuas diri. Karena, ke depan, Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Tuntutan dan harapan rakyat terhadap Polri semakin meningkat. Terlebih lagi saat dunia sekarang ini terus berubah, terus berkembang dan bergerak engan kecepatan tinggi yang membawa tantangan-tantangan baru membawa ancaman-ancaman baru terhadap situasi keamanan dalam negeri.
Diera digital seperti saat ini, Polri harus mampu mengantisipasi perkembangan tindak kejahatan yang semakin beragam, berevolusi dalam berbagai wujud dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Polri juga harus semakin siap menghadapi kejahatan yang bersifat transnasional seperti ancaman kejahatan siber, human trafficking, drug trafficking, sampai dengan armed smuggling
Selain itu, Polri harus terus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam menghadapi ancaman kejahatan terorisme. Terorisme adalah kejahatan luar biasa terhadap negara, bangsa serta kemanusiaan. Hampir semua negara di dunia menghadapi ancaman kejahatan terorisme ini. Ancaman terorisme, bukan hanya terjadi di negara-negara yang sedang dilanda konflik. Tapi juga negara-negara maju seperti amerika serikat, uni eropa juga sedang menghadapi ancaman yang sama.
Di tanah air, kita tidak akan pernah melupakan tindakan biadab dan pengecut dari para pelaku bom bunuh diri yang bukan hanya menimbulkan korban jiwa warga masyarakat tapi juga menjadikan aparat kepolisian sebagai target aksi terornya.
Oleh sebab itu, saya minta agar seluruh anggota Polri jangan pernah lengah, tetap sigap dan waspada dalam menjalankan tugas. Selalu mengembangkan diri dan melakukan terobosan-terobosan untuk terus mengatasi berbagai ancaman yang ada. Polri harus selalu melakukan pemetaan dini atas potensi ancaman keamanan dan ketertiban yang terjadi dalam masyarakat. Selanjutnya, segera lakukan langkah-langkah pencegahan.
Selain itu, saya juga ingatkan, tugas-tugas besar telah menanti Polri mulai dari pengamanan rangkaian tahapan pileg dan pilpres 2019, pengamanan natal dan tahun baru, hingga pengamanan agenda internasional seperti pelaksanaan asian games ke-18 dan pertemuan tahunan imf-bank dunia. Semuanya membutuhkan langkah antisipasipatif, memerlukan perencanaan yang detail dan matang, agar segala potensi kerawanan dapat dicegah dari awal.
Polri juga perlu senantiasa menjalankan perannya dalam menjaga kerukunan serta menjaga nilai-nilai kebinekaan. Polri harus terus mengantisipasi dan mencegah berbagai potensi konflik horizontal dengan mengangkat sentimen primordial, seperti mempertentangkan perbedaan suku, agama, dan ras. Polri harus tetap membangkitkan rasa persaudaraan, menggalang kerukunan dan persatuan antar elemen masyarakat, sehingga kita tidak masuk dan terjebak dalam lingkaran permusuhan dan kebencian.
Sebelum mengakhiri amanat ini, saya menginstruksikan seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui upaya-upaya sebagai berikut :
Pertama mantapkan soliditas internal dan profesionalisme Polri untuk menumbuhkan dan memperkokoh semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks.
Kedua lakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ada, terutama dalam penegakan hukum harus dilakukan secara profesional, transparan, dan berkeadilan.
Ketiga tekan budaya koruptif dan hindari tindakan yang berlebihan atau kekerasan eksesif karena kontra produktif dan berdampak pada turunnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri.
Keempat kedepankan langkah-langkah pencegahan melalui proactive policing strategy dan tindakan humanis dalam menangani setiap permasalahan sosial yang timbul.
Kelima tingkatkan sinergi, koordinasi, dan komunikasi dengan tni dan semua elemen pemerintah maupun masyarakat sebagai implementasi pendekatan sinergi polisional
Saya yakin dengan iktiar untuk melakukan perbaikan-perbaikan, terus memperkuat soliditas dan berpegang teguh pada profesionalisme maka Polri akan bisa menjadi institusi yang semakin dipercaya rakyat dalam menjaga stabilitas kamtibmas, penegakkan hukum dan sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Demikian amanat saya, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan petunjuk dan ridha-Nya kepada kita sekalian dalam melaksanakan pengabdian terbaik kepada rakyat, bangsa, dan negara.
“Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ke-72. Terus tegaklah menjadi rastra sewakottama, abdi utama nusa dan bangsa”.
Acara kemudian dirangkai dengan syukuran di lobi utama Mapolres Bantul. (Humas Polres Bantul)
Polres Bantul Gelar Upacara HUT Bhayangkara ke-72
Posted by tribratanewsbantul on 10:38
Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 10:38
0 komentar:
Post a Comment