Sejumlah tamu undangan yang tampak hadir antara lain Dandim 0729 Bantul Letkol Kav Didi Carsidi S.Sos M.Pol, Dandenpom IV/2 DIY Letkol CPM Amal Amri Tarigan, Dirhenbadilmiltum DIY Letkol Chk Anton M Tambunan SH, Kepala BPBD Kabupaten Bantul Dwi Darianto MSi, Purnawirawan Polri, Persit, Bhayangkari serta Forkompinda Kabupaten Bantul.
Dan diikuti pasukan TNI dari Kodim 0729 Bantul, Personel Den POM dan Propam, Brimob, Polres, ASN Polri, Sat Pol PP, Dishub, Damkar, Gabungan Satpam, Paksikaton, Kokam, Banser, Tagana, SAR dan Pramuka Saka Bhayangkara.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres Bantul membacakan amanat Presiden Joko Widodo. Dalam amanatnya, Presiden mengapresiasi tingkat kepercayaan masyarakat pada Polri yang terus meningkat.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di republik ini juga menghargai indeks reformasi birokrasi Korps Bhayangkara yang turut mengalami peningkatan.
Capaian laporan keuangan Polri yang mendapat opini Wajar Tanpa Kecuali (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), turut diajungi jempol oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo menyebut Polri telah banyak membangun zona integritas dan itu semua harus terus dipertahankan.
"Namun itu semua tidak cukup, karena tantangan yang kita hadapi semakin kompleks. Oleh karena itu profesionalitas dan prestasi Polri harus terus ditingkatkan," tegasnya.
Terakhir Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih karena Polri telah bekerja keras dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
Presiden Joko Widodo mengatakan, kinerja sinergitas antara Polri dan TNI sejauh ini sudah baik terutama dalam mengamankan Pemilu 2019, Asian Games, Asian Para Games, dan IMF 2018-2019. Namun Presiden Joko Widodo mengingatkan anggota TNI dan Polri agar tetap siaga mengawal ancaman ke depan.
"Kita tidak boleh berpuas diri, tantangan ke depan semakin kompleks, kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat harus terus dijadikan perhatian," ujar Presiden Joko Widodo.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarya itu, ancaman terorisme, perdagangan narkoba, perdagangan orang (human trafficking), dan ancaman kejahatan siber masih menjadi fokus utama keamanan Indonesia.
"Kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang dan kejahatan siber, jangan sampai terjadi di negara kita," ujar Presiden Joko Widodo.
"Kejahatan yang menggangu ketertiban sosial seperti konflik sosial, kerusuhan massa , dan unjuk rasa anarkis harus di antisipasi," tambahnya.
Selain itu, dia menekankan pengamanan kekayaan negara harus dijaga agar tidak hilang seperti pencurian kayu di hutan dan ikan di laut.
"kejahatan terhadap kekayaan negara seperti ilegal loging ilegal fishing dan tindak korupsi harus dicegah dan diberantas," tegasnya. (Humas Polres Bantul)
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment