
Kegiatan diselenggarakan oleh BNNP DIY dalam rangka Kampanye Stop Narkoba mengambil tema "menyatukan dan menggerakkan seluruh kekuatan bangsa dalam perang melawan narkoba, untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang sehat tanpa narkoba.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala BNNP DIY Brigjen Pol Drs Triwarno Atmojo SH MH, Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Sri Mulyo Handoko SIP MAP, Wakil DPRD DIY Bpk Arif Nurharyanto, Wadir Narkoba Polda DIY AKBP Baron Wuryanto, Asek 1 Kabupaten Bantul Drs Helmi Jamharis, Wakapolres Bantul Kompol Ahmad Nanang Wibowo SIK MH, Danramil Bantul Mayor Inf Agus Priyadi SE.
Penyampaian dari Cak Nun diantaranya Narkoba adalah salah satu obat yang membuat manusia tidak sehat hidupnya dan juga salah satu penyebab hidup manusia rusak. Awali dari dirimu, jauhkan dari obat terlarang agar hidupmu tidak pait, kerja samakan antara lidah dengan pikiran.
Mari kita cari ilmu melalui kesadaran, agar tidak terjadi kepincangan didalam hidup, Jaga hubungan dengan Tuhan masing-masing, jangan ada konflik dengan Tuhan pencipta kehidupan ataupun Nabi. Pola dan sistem yang diciptakan Tuhan melalui Al quran sangat baik jika kita dapat menggali dan meresapi serta menjalani.
Pemakaian Narkoba itu Bodoh dan jahat, berarti orang yang jahat atau menyiksa terhadap dirinya itu perilaku bodoh. Ada jaminan dari Allah , Al quran itu petunjuk rahmat dan obat, maka bacalah setiap hari, semoga hidup kita dijaga oleh malaikat, insya Allah kita dijauhkan dari masalah kesehatan moral dan mental.
Siapa saja berkewajiban menanggulangi Narkoba, kita semua elemen masyarakat berkewajiban menanggulangi peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang ini, Pagari serangan Narkoba ini melalui dari keluarga dan saudara kita, jangan pula lantas menyalahkan negara.
Mari belajar menggiring pertahanan melalui generasi yang maju, pintar dan bijaksana, Narkoba tidak salah namun yang salah itu pengambilan keputusan pemakaian yang salah melebihi porsi. Jangan menunggu kebijakan negara, tetapi lakukan apa yang dapat kita lakukan sebelum negara rusak karena narkoba.
Brigjend Pol Drs Triwarno Atmojo SH MH selaku Kepala BNNP DIY menyampaikan Saya tidak memerintah ataupun ngajari namun hanya mengingatkan agar kita jangan terjerumus dalam lingkaran obat terlarang, Saya sengaja meminta kepada Cak Nun agar masyarakat jogja kebal dan kuat dari godaan narkoba.
Indonesia menempati urutan no 3 terbesar peredaran Narkoba. Serangan Narkoba di Jogja ini sasarannya mahasiswa dan pelajar dan menempati pada urutan pertama.
Jika Jogja ini terkontaminasi obat maka ini kerugian besar, 40 orang/hari orang indonesia meninggal karena Narkoba, uang 83 Trilyun dibelanjakan untuk narkoba.
Jika Narkoba sudah menyerang maka Keamanan dan ekonomi akan terancam, dan Jogja ini incaran pemasaran Narkoba karena jogja sentra pelajar, tempat belajar, sudah pasti banyak kalayak muda sasaran empuk Narkoba.
Dengan memakai narkoba akan berefek pada kejahatan, di jogja juga sudah terbukti para pelaku kejahatan adalah pengkonsumsi Narkoba positif. Jika ada pecandu yang dengan iklas melapor maka dengan senang hati akan kami bina, kami rehabilitasi.
Prescusor bahan narkoba kelas B di Indonesia sudah termonitor namun yang kelas A masih berasal dari luar negeri dengan melalui jalur Aceh dan Thailand dengan kurir orang indonesia
Bapak Arif Nurhayanto DPRD DIY yang menyampaikan Kebodohan akan menjadikan kejahatan, maka Narkoba ini menjadi sumber bencana bagi bernegara kita. Negara seharusnya hadir dengan lebih progresif, mengimbangi, menghalau, menghalangi produksi Narkoba di Negara kita ini
Singkat kata mudah-mudahan dapat kita ungkap bersama terkait masalah peredaran narkoba ini, karena kriminalitas selalu berada di balik peradaban manusia namun dapat kita siasati dengan keluarga yang hangat imunitas lingkungan yang memadahi agar benteng peradaban tetap kokoh. Mari bekerja keras secara riil agar slogan "Jogja Istimewa tanpa narkoba" bukan hanya slogan belaka. (Humas Polsek Bantul)
0 komentar:
Post a Comment