Cicitnya Kelaparan, Nenek Jual Jarik Bekas

Posted by tribratanewsbantul on 01:00

Nenek berusia 70 tahun bernama Sumilah, warga Sowangsan RT 04, Desa Karangtalun Imogiri diamankan ke Mapolsek Imogiri, Rabu (18/01/2018) siang sekitar pukul 12.30 Wib.

Nenek tersebut menggendong bayi hendak menjual beberapa jarik bekas di warung camilan sarehan untuk membeli susu buat cicitnya bernama Dila Putri.

Di tengah keadaan ekonomi yang serba kekurangan, nenek miskin ini kebingungan untuk memberi makan bayi yang baru berumur tiga bulan. Yang terbesit dalam pikirannya, bagaimana mendapatkan uang untuk membeli makan untuk si bayi.

Ia tak mempunyai harta ataupun benda berharga lainnya untuk dijual, sehingga ia memilih untuk menjual jarik bekas miliknya. Sejak pagi hari, kata si nenek, cicitnya belum makan apapun dan hanya minum air putih. Sedangkan, ibu kandung bernama Suprihatin tak mau mengurusinya lagi karena kerja di wilayah Parangtritis.

Saya mau jual jarik untuk beli susu. Bayi belum makan. Saya juga belum makan dari pagi,” ujar Sumilah kepada petugas Polsek Imogiri.

Warga yang iba dengan kondisi nenek renta dan bayi tersebut kemudian melaporkan ke Mapolsek Imogiri. Mendapat laporan, beberapa anggota polisi langsung menuju tempat kejadian perkara.

Kapolsek Imogiri Kompol Purwadi mengatakan, bayi kemudian dibawa ke Puskesmas Imogiri untuk dicek kesehatannya. Dari hasil pemeriksaan sementara, kondisi bayi cukup memprihatinkan lantaran kurang asupan makanan. Kondisi bayi lemah, tadi dicek dokter kurang asupan makanan,” tandasnya.

Selain kurang asupan makanan, bayi dengan berat tiga kilogram tersebut belum pernah tersentuh pihak medis, sehingga kesehatan sang bayi terabaikan dalam kurun tiga bulan terakhir.

Dokter Puskesmas Imogiri, Agung Prakoso mengatakan, kondisi kesehatan bayi tidak normal karena berat bayi diangka tiga kilogram sedangkan usianya tiga bulan. Dengan usia tersebut idealnya bobot bayi antara 4 sampai 5 kilogram.

Tidak normal bobotnya, karena memang kurang asupan makanan, bayi juga belum pernah diimunisasi. Tadi ditemukan dot isinya teh untuk kasih makan bayi. Dan setelah kelahiran, sama sekali bayi belum pernah ke Bidan atau Puskemas,” ujarnya.

Kondisi fisik bayi tampak lemah lantaran tidak diberikan air susu ibu. Seharusnya, enam bulan pasca melahirkan bayi malang tersebut harus diberikan ASI eksklusif.

Dari keterangan buyutnya, belum pernah dikasih ASI eksklusif. Saat ini kondisi (bayi) kita pantau terus,” tandasnya.

Buyut Dila Putri, Sumilah mengatakan, ibu bayi belum pernah memberikan ASI kepada bayinya. Bayi malang tersebut terkadang diberi susu formula jika tidak ada diberikan makanan nasi.

Kapolsek Imogiri, Kompol Purwadi SIKom MA mengatakan, rencana bayi akan diasuh di Yayasan Bumi Damai Kota Gede Yogyakarta. Namun, karena yayasan tersebut bangunannya masih tahap renovasi untuk sementara mereka akan tinggal di rumahnya.

Sementara tinggal ditempat saya, nunggu yayasan selesai direnovasi beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Kapolsek Imogiri Kompol Purwadi menambahkan, bahwa Ny Sumilah tidak memiliki rumah. Selama ini ikut anaknya Ny Warni di Sowangsan Karangtalun  Imogiri. Dijelaskan silsilah keluarga itu Ny Sumilah punya anak  bernama Ny Warni. Kemudian Ny Warni punya anak bernama Suprihatinah. “Bayi itu merupakan anak dari Ny Suprihatinah yang sekarang bekerja di Parangtritis,” ujarnya. (Sihumas Polsek Imogiri)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 01:00

0 komentar:

CB