
Turut hadir dalam giat tersebut AKBP Sahat M Hasibuan, SIK., MH Kapolres Bantul, AKBP Sinungwati, SH Kasubdit Bintibluh Dit Binmas Polda DIY, AKBP Yusantiyo Kasubditkerma Dit Binmas Polda DIY, AKBP A. Jaenawan KasiOrPem Dit Binmas Polda DIY, AKBP Kustinah Kasi or Nop Bimas Polda DIY, Kompol Suhadi, SH., MH Kapolsek Banguntapan.
Dari kampus stipram Suhendroyono, SH., MM., M.Par ketua STIPRAM, Muh Nur Samsu SPT., M.Par Kaprodi SI, Isdarmanto, SE., MM., M.Par Kaprodi D3, Syawal Sudiro, SE., MM., M.Par Kepala kemahasiswaan, Segenap Dosen dan staf, Adi Warni Direktur Akademi Pariwisata Indraprasta Yogyakarta,Basirudin Lurah Desa Banguntapan, serta seluruh mahasiswa STIPRAM.
Acara dibuka dengan doa, lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya penandatanganan MOU antara Polda DIY dan STIPRAM terkait kegiatan pembentukan UKM Satma Bhara STIPRAM yang diwakili oleh Kapolda DIY dan ketua STIPRAM.
Sambutanya, Suhendroyono, SH., MM., M.Par ketua STIPRAM mengucapkan terimaksih kepada Kapolda DIY dan selamat datang kepada tamu undangan. Sebagai salah satu keprihatinan kami adalah terkait dunia pariwisata. Cobaan negara masuk berbagai bidang mulai kesehatan,pariwisata dan bidang yang lain. Maka dengan hormat kepada Kapolda berkenan memberikan pencerahan kepada kami, kami khawatir dengan maraknya kasus narkoba karena hal semacam itu sangat menghambat dunia pariwisata.
Anak - anak kami pasti akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang maka jangan sampai terkena masalah. Sekitar 800 yang ikut kegiatan pagi ini melalui seleksi. Mungkin suatu saat kami mengundang kembali kepada pak kapolda untuk memberikan pencerahan yang bermanfaat. Kami tentu banyak keliru dalam menyajikan acar ini maka kami minta maaf, dari yang kecil ini kami mengharapkan yang terbaik untuk dimasa yang akan datang.
Selanjutnya tamu hadirin dan tamu undangan disuguhkan penampilan tari "Wira Pertiwi" dari UKM STIPRAM Yogyakarta.
Acara dilanjutkan dengan kuliah umum dari Kapolda DIY dengan tema "Cinta tanah air untuk membangun bangsa pasar nasional". Kapolda menyampaikan bahwa untuk masuk STIPRAM perlu seleksi yang ketat. Saya menganggap perguruan tinggi memiliki peran sentral karena Ke depan mencetak manusia yang handal di bidangnya. Perguruan tinggi bisa menghasilkan karya yang unggul. Keberadaan Perguruan Tinggi mampu menjawab tantangan jaman, khusus STIPRAM memiliki S2 Pariwisata, UGM saja belum punya hanya kajian.
Saya ucapkan selamat kepada mahasiswa yang dilantik menjadi Satma Bhara karena kalian akan menjadi mitra polisi yang kedepan anda menjadi pakar wisata, tidak gagap dengan kepolisian.
Mitos yang akan diterapkan antara lain Aman, tertib, sejuk, indah dll. Anda akan diajarkan berbagai ilmu kepolisian untuk menunjang kerja anda di bidang pariwisata mulai hal kecil sampai hal besar. Jangka pendek bisa melantik kedisiplinan dan jangka panjang bisa menunjang kepandaian dalam dunia kerja.
Lingkungan kampus sangat rawan dirongrong untuk memecah belah bangsa, Maka saya berharap kalian untuk cinta pariwisata maka kalian akan cinta tanah air untuk memajukan wisata tanah air.
Indonesia negara luas dengan SDM sangat banyak, SDA luas, pariwisata luas namun kenapa belum maju. Dulu orang bangga dengan migas, tahun 2015/2016, pendapatan negara 20% berasal dari pariwisata, kalau pariwisata tidak dikelola dengan baik maka akan sangat berbahaya.
Tahun 2019 menteri pariwisata mengharapkan Indonesia menjadi peringkat 1 didunia. Bali menjadi yang terbaik maka yang lain pasti bisa dikembangkan. Yogyakarta menempati peringkat 6 namum sesungguhnya omset adalah yang kedua terbanyak di Yogyakarta. Yogyakarta menjadi luar biasa, semua kabupaten memiliki tempat wisata.
Propinsi DIY memilik 191 tempat wisata, ini potensi kita semua. Maka kalian sudah tepat kuliah disini, prospek baik namun kalau tidak sungguh - sungguh maka akan sia-sia. Dalam pariwisata perlu keramahan, kesopanan, estetika, etika.
Bicara cinta tanah air tidak selalu jadi tentara atau polisi namun bela negara bisa dilakukan menjadi berbagai macam profesi. Pengabdian sesuai profesinya merupakan bela negara. Belajar yang baik dan serius juga termasuk belanegara. Menurut Ki Hajar Dewantara maka pengajaran harus menjadi wajib dilakukan untuk memajukan bangsa.
Saya berharap kampus ini tidak hanya meluluskan mahasiswa namun harus memiliki rasa cinta tanah air. RI kita sangat luas, maka kita harus bangga.Namun saat ini kita dicoba dengan carut marutnya rasa persatuan bangsa, saling berseberangan. Jaman kemerdekaan lebih solid karena ada musuh bersama, ada kepentingan bersama. Saat ini tantangan banyak sekali, acuan kita adalah pancasila, UUD, Bhineka tunggal ika dan kemerdekaan.
Tantangan ke depan adalah ledakan populasi dunia, urbanisasi, kulaitas lingkungan hidup, kesenjanagan kaya dan miskin, perkembangan teknologi dan digital. Kalau itu terjadi maka menimbulkan pengangguran sehingga menimbilkan kriminalitas. Indonesia menjadi incaran negara yg ingin menguasai.Kita dalam kompetisi global,isu global juga terjadi di pariwisata.
Penghancuran negara saat ini dilakukan dengan ideologi, ekonomi, budaya,masuk ke ruang pribadi kita. Kedepan kita akan perang menghadapi ideologi,ekonomi, budaya dan persamaan persepsi. Persoalan yang penting adalah merekatkan kebhinekaan kita dalam bhineka tunggal ika.
Baru ini ada aksi sparatisme, intoleransi,terorisme maka ini sangat serius. Bung karno menganggap lebih mudah melawan bangsa asing dari pada melawan bangsa sendiri. Kondisi aktual yang perlu adik-adik antisipasi adalah hindari narkoba, bijak internet, hindari intoleransi, radikalisme, terorisme.
Angka penyalahgunaan narkoba di Yogyakarta adalah yg tertinggi di Indonesia, saat ini terdapat angka 200 ribu orang mahasiswa ada di Yogyakarta maka itu menjadi pasar yang baik untuk pengedar.
Bahaya intenet dan medsos contoh banyak kasus intoleransi melalui media ini. Ini sangat mengkawatirkan, kita hidup di 2 dunia yaitu dunia nyata dan maya, yang bahaya adalah dunia maya.Kasus menghujat di ITE maka dapat dipidana sehingga kita harus hati-hati.
Radikalisme dan terorisme akar masalah lebih kepada kesenjangan.Terorisme bukan masalah Islam, namun Islam yang dibajak untuk kegiatan sparatis sehingga bukan umat islam yang teroris. Bicara sejarah ada DI/TII kartosuwiryo tahun 1999 - 2014 adalah era jamaah Islamiah. Tahun 2014 -sekarang terkait ajaran ISIS.
Acara ditutup dengan yel yel yang dipandu AKBP Sinungwati, SH dan diikuti semua hadirin dan tamu undangan.
Kegiatan kunjungan Kapolda DIY ke Kampus STIPRAM diikuti kurang lebih 718 peserta dari S1 Hospitality dan D3 Perhotelan.
Kapolsek Banguntapan menugaskan anggota untuk melaksanakan pengamanan, baik jalur maupun dilokasi. Dari awal hingga selesainya giat berjalan lancar dan aman tertib. (Sihumas Polsek Banguntapan)
0 komentar:
Post a Comment