
Menurut Wakil Bupati pariwisata dianggap penting dan merupakan unggulan pembangunan Kabupaten Bantul, karena dari sektor ini menurut data yang ada mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pengembangan obyek wisata perlu adaya legalitas, sistem yang baik dan sarana prasarana pendukung. Tak kalah penting perlu desain yang menarik dengan memenuhi standar obyek wisata nasional.
Harapannya Taman Glugut dapat dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata ini bisa efektif.
Acara yang berlangsung sekitar 2 jam itu juga dihadiri Camat Pleret M. Alwi, SH, MH, Dinas terkait, Kapolsek Pleret yang diwakili Bhabinkamtibmas Desa Wonokromo Bripka Gunawan, Lurah Desa Wonokromo H. Edy Pudjono, S.IP, MAP, Lurah Desa Segoroyoso Miyadiana dan Lurah Desa Trimulyo Kec. Jetis Jauzan Sanusi serta tamu undangan lainnya
Sebagai informasi Taman Glugut terletak di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Pleret dan Kecamatan Jetis. Meliputi Desa Wonokromo (Kec. Pleret), Desa Segoroyoso (Kec. Pleret) dan Desa Trimulyo (Kec. Jetis). Lokasinya tepat di pertemuan antara sungai Opak dengan Sungai Gajahwong dan sungai Belik.
Dari namanya, glugut berasal dari bahasa Jawa yang berarti semacam serbuk yang biasa menempel pada kulit bambu, apabila mengenai kulit kita akan terasa gatal-gatal.
Taman yang dipenuhi tanaman bambu itu pertama kali dibuka sekitar sebulan yang lalu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2018, secara resmi taman pinggir sungai itu dibuka untuk umum.
Di tempat itu terdapat permainan anak-anak dan penyeberangan sungai Opak menggunakan kapal drum. Selain itu terdapat pohon untuk melompat dan mandi di Sungai Opak, spot untuk foto-foto maupun selfie dan juga Bamboo Cafe yang menjual aneka minuman serta jajanan bagi para pengunjung. (Sihumas Polsek Pleret)
0 komentar:
Post a Comment