Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, menyampaikan, Bantul merupakan daerah rawan bencana, masyarakat perlu disiapkan dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang, jelasnya.
Peresmian Desa Seloharjo sebagai desa tangguh bencana bukan serta-merta dibentuk, namun sudah melalui beberapa proses kegiatan, mulai dari kajian, sosialisasi kebencanaan, pembuatan peta bahaya, kapasitas, risiko dan kapasitas, peta jalur evakuasi, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana, Penyusunan Rencana Kontinjensi, pelatihan teknis hingga simulasi bencana, yang dilakukan oleh BPBD DIY dan BPBD Kabupaten Bantul.
Sebelum diresmikan sebagai Desa Tangguh, disimulasikan terjadi bencana tanah longsor, di Dusun Dermojurang, Seloharjo, beberapa orang meninggal dan hilang serta belasan lainnya mengalami luka-luka, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 300 warga.
Selain warga, turut serta dalam simulasi ini, Koramil Pundong, Polsek Pundong, Puskesmas Pundong, PMI Kabupaten Bantul, Linmas dan Relawan.
Desa Seloharjo merupakan desa ke-11 yang berhak menyandang desa tangguh bencana, dari 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul. Setelah desa Seloharjo, pendampingan program desa tangguh bencana berikutnya ada di Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri Bantul.
Selama acara berlangsung personil Polsek imogiri melaksanakan pengamanan hingga acara selesai dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Polsek Imogiri)
0 komentar:
Post a Comment