Untuk mencegah maraknya berita hoax, selesai melaksanakan upacara bendera, SMA N 3 Bantul mendeklarasikan Anti Hoax di halaman SMA N 3 Bantul, Senin, 12 Maret 2018 pukul 07.00 Wib yang diikuti oleh Kepala sekolah, Guru, staf dan seluruh siswa.Kasat Inteklam Polres Bantul AKP Bayu Dewasto SH, SIK dalam sambutanya mengajak para siswa menghindari ujaran kebencian yang melibatkan SARA. Serta tidak ikut menyebarkan berita Hoax yang tidak bertanggungjawab. Apalagi, berita seperti ini, cendrung lebih mudah penyebarannya, selain kemudahan menggunakan nama akun media sosial milik orang lain untuk tujuan jahat, juga minimnya literasi dan standar pemberitaan ala warganet, jelasnya.
Sementara deklarasi Anti Hoax yang dibacakan oleh siswa Mahendra ditirukan oleh seluruh peserta upacara. Adapun isi deklarasi antara lain :
Kami siswa - siswi SMAN 3 Bantul menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Kami mendukung POLRl terhadap penangkapan para pelaku hoax yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Agar POLRl usut tuntas terhadap para pelaku hoax, agar bangsa Indonesia terselamatkan dari pertikaian horisontal, karena munculnya adu domba, penyebaran kebencian terhadap etnis, maupun agama tertentu.
3. Kami menghimbau kepada masyarakat Bantul Yogyakarta agar tidak mudah terprovokasi oleh isu / isu hoax dan tidak mudah mengeshare berita hoax kepada orang lain.
4. Mari selamatkan Bantul Yogyakarta dan NKRI, dari isu-isu dan ujaran kebencian.
Dalam deklarasi tersebut juga dibentangkan spanduk yang berisi :
Demi terpeliharanya persatuan, kesatuan, keamanan dan Ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, maka kami dari : tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua elemen masyarakat di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ini menyatakan :
1. Anti hoax dan anti penyebaran ujaran kebencian yang berbasis isu sara.
2. Mendukung langkah POLRl dalam tindakan tegas melakukan proses hukum terhadap setiap pelaku penyebaran hoax di seluruh wilayah NKRI. (Humas Polres Bantul)
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment