Hari Pahlawan, Kapolres Bantul: Pengentasan Kemiskinan dan Kebodohan Harus Diprioritaskan

Posted by Humas Polres Bantul on 13:32

Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, menjadi inspektur upacara dalam upacara peringatan Hari Pahlawan yang digelar di Lapangan Trirenggo Bantul, Jumat (10/11/2023) pagi.

Upacara dimulai sekira pukul 08.00 WIB dengan laporan komandan upacara AKP Rumpoko kepada Irup.

Kemudian, dilanjutkan pengibaran bendera Merah-Putih, mengheningkan cipta untuk mengenang arwah para pahlawan yang telah gugur, pembacaan teks Pancasila serta teks Pembukaan UUD 1945 dan pesan perjuangan pahlawan nasional.

Dalam pidatonya, Michael menyampaikan bahwa Hari Pahlawan merupakan hari yang sangat bermakna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tahun ini, Hari Pahlawan mengusung tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan".

"Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral," katanya.

"Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara," lanjutnya.

 "Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan," tambahnya.

Michael mengatakan, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.

"Para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora," katanya.

"Dengan hanya berbekal bambu runcing, para Pahlawan dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya. Rakyat bergandeng tangan dengan para Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur menjadi satu. Merdeka atau Mati!," imbuhnya.

Bersyukur saat ini, lanjut Sultan, semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok Negeri.

"Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945. Semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan masa depan yang lebih baik," ujarnya.

"Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera," imbuhnya.

Ditemui seusai upacara, Sultan menyampaikan bahwa pengentasan kemiskinan dan kebodohan itu bagian dari yang harus diprioritaskan untuk kemajuan bangsa.

"Saya kira perlu ada tindak lanjut kebijakan yang lebih spesifik, dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Sosial dan sebagainya. Tapi fakta, untuk menghilangkan kemiskinan dan kebodohan kan tidak segampang yang diperkirakan orang," tegasnya.
 


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 13:32

0 komentar:

CB