Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama GKR Hemas, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar, Dirbinmas Polda DIY Kombes Pol Tartono, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Waka Polres Bantul, Kompol Ika Shanti Prihandini.
Kegiatan misa syukur mangayubagya yuswa dalem 80 warsa Sri Sultan Hamengku Buwono X dipimpin oleh Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Pr.
Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengatakan, dimomentum 80 tahun ini, ia bertanya makna sebuah tahta dan menjadi seorang sultan apabila tidak memberi manfaat bagi masyarakatnya.
“Sejatinya pemimpin menjadi panutan mengambil tangug jawab dengan segala risikonya,” katanya
Sri Sultan juga berpesan kepada jamaat, untuk tidak mengatakan berat dan susah untuk suatu pekerjaan. Menurutnya ikhlas harus dilakukan.
“Begitu saudara mengatakan itu berat untuk dilakukan, sulit untuk diselesaikan, anda tidak akan berani melangkah dan anda akan gagal,” ujarnya.
Menurutnya, Allah akan membantu semua untuk mencari jalan terang. Untuk itu setiap ada masalah, selesaikan dengan hati nurani.
“Ijinkan kami menghaturkan terimakasih kepada jiwa yang hadir, semoga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian cindera mata kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X serta pemotongan tumpeng.
0 komentar:
Post a Comment