Kanit Provos Polsek Sewon Aiptu Djadi Muchrom, S.H memimpin pengamanan pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammmad SAW di masjid Baitul Muslimin dusun Banyon, Rt 074, desa Pendowoharjo, kecamatan Sewon, kabupaten Bantul, Rabu, (28/11/2018), malam.Acara tersebut diselenggarakan oleh pengajian rutin malam Kamis pahing Majelis An-Nuur Bantul, yang bersekertariat Jalan Parangtritis Km. 8,2, Tembi Desa. Timbulharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
Turut hadir dalam acara tersebut Pimpinan Majelis An-Nuur Bantul Habib Sayyidi Baragabah, Habib Ahmad Toriq Bin Abdurrahman selaku pembicara, Habib Umar Quthiban, Bhabinkamtibmas desa Pendowoharjo, Aiptu Heru Mulyana, tokoh masyarakat, takmir dan undangan.
Acara dimulai dan dibuka dengan doa pembuka dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan tahmid yang dipimpin oleh H. Samingan dari Majelis An-Nuur Bantul yang diikuti oleh seluruh jamaah pengajian.
Dalam tausiyahnya Habib Ahmad Toriq Bin Abdurrahman, menyampaikan bagaimana Allah SWT memuliakan Nabi Muhamad. Karena itu, ia mengingatkan bagaimana jemaah mengajarkan anak-anak mereka agar bisa hafal Alquran. Sejumlah ayat dalam Alquran dikutipnya, bagaimana kitab suci itu menyebutkan nama-nama nabi dan rasul. “Tetapi hanya Nabi Muhammad SAW yang secara tegas disebutkan dengan penamaan Rasullulah.
Diselingi selawat kepada Rasulullah, Habib Ahmad Toriq Bin Abdurrahman ini mengingatkan semua untuk menguatkan akidah. “Jangan sampai akidah kita tergoyahkan,” pinta dia.
Selain itu ia juga mengingatkan bagaimana Allah memuliakan Rasulullah dari jasmani dan rohani. Salah satunya, digambarkan dia, bagaimana Allah SWT mengajak umat untuk salat malam. Rasulullah, menurut dia, mencontohkan selalu rajin salat malam sampai kakinya bengkak. “Sebelum melakukan dakwah, Baginda selalu memberikan contoh terlebih dahulu,” ulas Habib Ahmad Toriq Bin Abdurrahman
Lebih lanjut, Habib Ahmad Toriq Bin Abdurrahman juga menceritakan bagaimana kisah Sya'ban RA, sosok sahabat Rasulullah yang selalu rajin ke masjid. Nama itu dalam sejarahnya, digambarkan dia, selalu datang ke masjid sebelum salat berjemaah dan selalu melakukan itikaf di pojok depan masjid.
“Mengapa beliau selalu mengambil posisi di pojok? Itu karena dia tidak mau mengganggu atau menghalangi orang lain yang akan melakukan ibadah di masjid,” ungkapnya.
Kebiasaan seperti ini, menurut dia, sudah sangat dipahami oleh semua orang bahkan oleh Rasulullah sendiri.
Acara selesai selanjutnya disampaikan doa penutup, dan selama kegiatan pengajian tersebut berlangsung situasi terdapat aman dan terkendali. (Humas Polsek Sewon)
0 komentar:
Post a Comment