Dari hasil pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Imogiri, pelaku mengakui telah melakukan kejahatan tersebut. Motif dari tindakan nekat pria bertubuh gemuk itu karena terdesak setoran uang kedelai ke pedagang kedelai. Sebab, uang hasil penjualan tempe masih berada di tangan para konsumen.
Pengakuannya dia terdesak mau bayar uang kedelai tapi uangnya masih di tengkulak belum pada bayar. Biasanya dia ambil kedelai dulu uangnya bayar setelah setoran ngumpul. Tapi ini pengakuan sementara, masih didalami penyidik, ujar Humas Polsek Imogiri, Aiptu Eko S.
Pelaku yang tinggal di Padukuhan Numpukan, Desa Karangtengah, 8 bulan terakhir memang bekerja sebagai penjual sekaligus memproduksi tempe. Hasil bisnis itu ia setor ke beberapa tengkulak di wilayah Imogiri. Dia tinggal seorang diri lantaran telah bercerai dengan istrinya.
Karena perbuatannya tersebut, pelaku bakal dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman paling lama 9 tahun. Sementara barang bukti yang berhasil diamankan 1 buah karung beras plastik warna putih, seutas tali rafia dan uang Rp 4 juta.
Diketahui, NA sebelumnya telah melakukan perampokan di Toko Plastik di Padukuhan Cebolan desa Imogiri, Sabtu (15/12) sore. Dia menyekap seorang karyawan perempuan lalu mengambil uang yang disimpan di laci meja sejumlah Rp 4 juta. Namun aksinya bisa digagalkan, setelah massa berdatangan mendengar teriakan karyawan tersebut. Usia tertangkap pelaku sempat dihakimi massa, setelahnya digelandang ke Mapolsek Imogiri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Humas Posek Imogiri)
0 komentar:
Post a Comment