Sosialisai Bahaya Penyakit TBC

Posted by tribratanewsbantul on 14:02

Personel Polsek Srandakan mengikuti sosialisai bahaya penyakit TBC oleh petugas medis Puskesmas Srandakan di aula Mapolsek Srandakan, Selasa, 31 Januari 2017.

Dalam materinya, dr Erlina selaku pemateri menyampaikan gejala, diagnosis dan pencegahan TBC. Menurut dr Erlina, gejala TBC antara lain ditandai dengan batuk sampai 2-3 minggu atau lebih. Sementara dahak pada saat batuk bisa berupa dahak saja, dahak campur darah, atau batuk darah. Sedangkan pada malam harinya, penderita akan berkeringat tanpa kegiatan fisik. Penderita juga akan mengalami demam meriang sampai 1 bulan.

“Nafsu makan menurun, berat badan menurun, badan menjadi lemah dan lesu,” ujarnya.

dr Erlina menambahkan diagnosis TB dilakukan dengan cara semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu pagi (SPS). Diagnosis TB Paru pada dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB (BTA = Basil Tanpa Asam). Tidak dibenarkan mengdiagnosis TB hanya berdasarkan foto Rontgen.

Sementara TB Anak (PKTB) ditegakkan dengan adanya kontak TB BTA positif, pemeriksaan gizi/berat badan, adanya pembesaran kelenjar limfa, test mantoux, rontgen dada, adanya demam sampai 2 minggu, batuk sampai 3 minggu dan pembengkakkan sendi.

“Pencegahan penularan TBC dapat dilakukan dengan etika batuk yaitu menutup mulut dengan sapu tangan atau lengan, menjauhi orang lain. Kemudian memakai masker dan tidak membuang dahak atau ludah sembarangan,” jelasnya.

Diakhir materinya, dr Erlina menyatakan bahwa TBC bisa disembuhkan dengan melakukan tiga langkah. “Periksa dahak dan berobat yang benar, minum obat hingga tuntas serta datang ke layanan kesehatan yang terpercaya,” tandasnya. (Sihumas Polsek Srandakan)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 14:02

0 komentar:

CB