
Pengajian diisi dengan yasinan, Sholawat, doa dan tausziah oleh ustadz Muchsin pengasuh Pondok Pesantren Darul Mukhlisin Bambanglipuro dengan Judul Sakitnya orang Meninggal.
Dalam taziahnya, ustadz Muchsin menyampaikan setiap makhluk pasti mengalami kematian. Mati menjadi misteri tersendiri dalam hidup ini. Kita tidak bisa mengetahui kapan akan mati. Waktu datangnya mati menjadi misteri dan tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT.
Apakah kita akan meninggal satu jam lagi, besok, satu minggu, satu bulan, satu tahun kita tidak akan tahu. Bahkan malaikat izrail yang mempunyai tugas mencabut nyawa tidak mengetahui kapan batas umur setiap manusia. Hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa mencabut nyawa setiap orang dan melimpahkan tugas mencabut nyawa kepada malaikat izroil.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran yang artinya "Allah akan mencabut nyawa manusia ketika meninggal dan akan menahan nyawa manusia yang belum meninggal ketika sedang tidur". (Qs Az-zumar:42)
Mengurus orang yang meninggal, takziah, mengiring mereka ke kuburan menjadi pelajaran berharga agar kita selalu mengingat kematian. Karena mati masih menjadi misteri, sudah semestinya kita bersiap dalam menghadapi kematian. Karena mati akan menghampiri kita sewaktu-waktu.
Kita juga harus mengingat bahwa betapa sakitnya orang yang sekarat. Hal ini seperti yang telah tertulis dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya "Jikalau rasa sakit dari satu helai rambut saja dari rasa sakit yang dirasakan oleh mayat dilimpahkan kepada penduduk langit dan bumi pastilah penduduknya akan meninggal dengan izin Allah."
Hadist diatas mengatakan bahwa menghadapi mati sangatlah berat dan sakit. Sehingga dikatakan bahwa seandainya siksa yang paling ringan saja diletakkkan di muka bumi, niscaya penduduk bumi tersebut akan mati. Hal ini menyiratkan betapa pedih rasa sakit orang yang menghadapi mati.
Dalam Hadist lain Rasulullah SAW bersabda artinya "Sakitnya sakaratul maut itu, seperti 300 tebasan pedang"
Ada beberapa cerita mengenai sakitnya orang yang menghadapi mati. Cerita pertama. Ketikan Nabi Ibrahim As meninggal Allah SWT berfirman kepada Nabi Ibrahim
Bagaimana kamu menghadapi kematian, ya Khalilullah? untuk Nabi Ibrahim kemudian menjawab "Seperti besi pembakar daging yang diletakkan pada bulu yang basah kemudian ditarik".
Subhanallah seorang Nabi Ibrahim saja yang utusan Allah, tidak banyak melakukan dosa, selalu menjalankan perintah-Nya, merasakan pedihnya sakaratul maut, apalagi kita yang penuh dengan dosa selalu melalaikan perintah-Nya, selalu bersikap sombong, pastilah lebih menyakitkan.
Cerita yang kedua. Pada suatu hari. Nabi Isa di datangi oleh orang-orang kafir. Orang kafir tadi meminta Nabi Isa untuk menghidupkan orang yang sudah lama meninggal, yaitu kuburan Syam bin Nuun.
Kemudian Nabi lsa mendatangi kuburan Syam bin Nuun tadi. Sesampainya disana Nabi Isa Sholat dua rakaat. Atas izin Allah Syam bin Nuun hidup kembali, dengan jenggot dan rambut memutih. Kemudian Nabi Isa bersabda Apa yang membuat rambut dan jenggotmu putih? Padahal ketika masih hidup rambut dan jenggotmu masih hitam". Syam bin Nuun menjawab saya mendengar engkau memanggil saya dan saya kira kiamat sudah datang." Nabi Isa bertanya lagi Sudah berapa tahun kamu meninggal? Dia menjawab sudah 4000 tahun, tapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit karena sakaratul maut.
Demikianlah kita harus menjaga iman dan islam kita, karena nikmat yang paling besar adalah meninggal dalam keadaan iman dan islam. Ketika nyawa orang mukmin yang taat di cabut, Allah memerintahkan malaikat izroil.
Malaikat izroil kemudian datang dari arah mulut yang selalu digunakan untuk berdzikir. Kemudian malaikat izroil mengurungkan niat mencabut nyawa dan dilaporkan kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT mencabut nyawa pada anggota tubuh yang lain. Malaikat izroil datang lagi untuk mencabut nyawa lewat tangan. Ternyata tangan orang tersebut selalu dipakai untuk bershodaqoh, mengasihi anak yatim, menulis ilmu dan menebaskan pedang untuk perang sabilillah.
Melihat itu malaikat izroil pindah ke kaki. Ternyata kaki orang tersebut selalu digunakan untuk datang pengajian, berjamaah, sholat idul fitri, silaturrahim dan lain-lain. Kemudian malaikat izroil pindah lagi kebagian telinga. Lagi-lagi telinga orang tersebut selalu dipakai untuk mendengarkan Al Quran, ceramah, Dzikir dan perkataan baik. Kemudian malaikat pindah lagi menuju mata. Mata orang tersebut selalu di gunakan untuk membaca Al-Quran dan kitab kitab. Malaikay Izroil kemudian kembali ke hadapan Allah SWT untuk melaporkan bahwa semua anggota tubuh ada bekas amal sholihnya. Allah SWT lantas berfirman Tulislah asma-Ku di telapak tanganmu kemudian perlihatkan kepada orang mukmin tadi. Karena begitu cinta dengan asma-Ku nyawa tersebut akan keluar sendiri dari mulut." Sehingga karena barokah dari Allah orang mukmin tidak merasakan sakaratul maut.
Tentu saja kita takut ataupun sakit ketika ditebas dengan pedang 300 kali. Untuk itu marilah kita bermusahabah bersama senantiasa berfikir apakah anggota-anggota tubuh kita udah mematuhi perintah-Nya ataukah selalu melanggar perintah-Nya? Jawabannya ada pada diri sendiri. Imam Abu Hanifah pernah berkata, Kebanyakan iman akan tercabut dari manusia ketiku mengalami sakaratul maut. Pengajian berakhir pada pukul 09.30 wib berjalan aman dan lancar. (Sihumas Polsek Bantul)
0 komentar:
Post a Comment