Santunan kepada para santri kurang mampu ini dalam rangka peringatan hari santri nasional. Dengan harapan, dapat menumbuhkan minat dan semangat santri untuk menimba ilmu agama di pondok pesantren maupun sekolah formal lainnya.
Ketua Baznas Bantul, Drs H Damanhuri mengatakan santunan santri dhuafa ini diberikan kepada 300 santri yang tercatat dari 10 lembaga pendidikan dan pondok pesantren yang ada di kabupaten Bantul.
"Harapan kami agar santri lebih besar hati karena dari kalangan dhuafa.Meskipun dari kalangan kurang mampu, supaya mereka tetap semangat untuk belajar dari pondok maupun pendidikan formalnya," tutur Damanhuri, ditemui disela-sela acara santunan.
Selain santunan dari Baznas Bantul, ratusan santri ini juga mendapatkan tali kasih dari Baznas provinsi DIY. Kedepan, Damanhuri berharap dengan adanya santunan ini para santri dhuafa bisa sebagaiman santri yang bukan dhuafa.
Mengingat belakangan ini, menurut Damanhuri ada paradigma atau kesan bahwa santri harus dari kalangan menengah atau ekonomi atas.
"Ada semacam sekat-sekat yang membuat santri merasa minder atau pesimis untuk belajar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Damanhuri menerangkan, santri yang mendapat santunan ini, sebagian di antaranya merupakan santri yatim, usia pelajar tingkat sekolah dasar (SD) hingga ada juga beberapa santri yang duduk di bangku sekolah atas (SMA).
"Biasanya mereka hanya mendapatkan santunan dari lembaga atau pihak bantuan lain. Hari ini Baznas Bantul sedikit membantu kasih sayang kepada mereka (para santri)," jelasnya.
Santunan dengan tema Berbagi untuk Generasi Cerdas ini turut dihadiri oleh Bupati Bantul Drs Suharsono, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Didik Warsito, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bantul, Edy Susanto serta Ketua Baznas DIY, Bambang Sutiyoso.
Dalam kesempatan ini, Bupati Bantul Drs Suharsono mengapresiasi program santunan yang dilakukan oleh Baznas.
Tak ketinggalan, ia juga memberikan semangat dan motivasi kepada para santri untuk terus gigih belajar menimba ilmu, demi masa depan Bantul.
"Ojo minder (jangan malu). Anak-anakku belajar sing rajin, sing tekun. Supaya bisa membanggakan Bantul," ungkap Bupati.
0 komentar:
Post a Comment