Polres Bantul Amankan 11 Pelajar yang Akan Tawuran di Sekitar Ringroad Selatan

Posted by tribratanewsbantul on 06:55

Petugas kepolisian dari Polres Bantul mengamankan 11 orang pelajar yang diduga hendak melakukan tawuran pada hari Kamis (17/3/2022) dini hari.

Saat dilakukan penyisiran di lokasi tempat pelajar tersebut diamankan, petugas menemukan dua buah molotov dan sembilan celurit sebagai barang bukti (BB).

Kapolres Bantul AKBP Ihsan SIK mengungkapkan, tawuran dapat dicegah berkat adanya laporan dari masyarakat. Saat itu, masyarakat melihat sekelompok remaja yang mencurigakan melintas di sepanjang jalur ring road selatan.

"Anggota kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa melihat sekelompok remaja yang mencurigakan di ring road selatan," paparnya dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Kamis (17/3/2022).

Atas dasar informasi itu, jajarannya melakukan patroli dan penyelidikan sehingga menemukan sekelompok remaja. Ada 11 orang yang ditangkap kemudian mereka dibawa ke Polsek Kasihan untuk diinterogasi.

Dari pengakuannya, sore hari sebelumnya mereka didatangi dua orang tak dikenal yang mengajak untuk tawuran.

Dan dari sana disepakati tempat lokasi tawuran berada di sepanjang ringroad.

Salah seorang pelajar kemudian menyiapkan senjata untuk tawuran yakni sembilan senjata tajam hasil buatannya sendiri.  

Mereka pun mulai konvoi mencari penantangnya sekitar pukul 01.00 dini hari hingga akhirnya mereka berkumpul di salah satu rumah anggota geng mereka pada pukul 02.00.

Saat itulah petugas kepolisian meringkus para pelajar tersebut.

Kesebelas remaja tersebut merupakan teman satu sekolah di salah satu sekolah di wilayah Kota Yogyakarta dan mengaku bergabung dalam geng sekolah.
 
Pada saat diamankan, petugas melakukan pengembangan dan mendapati barang bukti berupa sembilan bilah senjata tajam dan dua botol molotof yang berisi minyak dan sumbu.

"Selanjutnya kami berkoordinasi dengan Dinsos. Intinya kasus ini tetap diproses dalam rangka memberikan pembinaan kepada mereka," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial P3A Bantul Tunik Wusri Arliani menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan assesmen dalam kasus ini dan dari hasil asesmen tersebut akan diketahui tindakan apa yang harus dilakukan.

"Satu persatu dilakukan asesmen untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi apa, kebutuhannya apa, dan solusinya apa yang harus diperlukan oleh masing-masing anak," ungkapnya.

Berdasarkan hasil asesmen tersebut, nantinya akan diketahui tindakan atau langkah pembinaan selanjutnya.  

"Misal kalau diperlukan anak-anak ini kita rujuk untuk dilakukan pembinaan di beberapa balai yang dimiliki dinas sosial, bisa di Sleman atau di Magelang," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pelajar,  FSM (16) mengakui bahwa mereka tergabung dalam sebuah geng dan saat itu akan tawuran .

Ia juga dimintai tolong teman-temannya untuk membuat senjata tajam. Senjata tersebut terbuat dari lempengan besi yang dipotong seperti arit atau clurit.

"Asal saja, tinggal dipola, terus dipotong. Bahannya sudah ada dari rumah. Dipotong pakai gerinda pinjam tetangga. Saya buatnya dua jam," ujarnya.

Ia sendiri mengaku membuat sajam tersebut untuk melawan penantang geng mereka. Namun ia sendiri tidak mengetahui siapa yang membuat dua botol molotof.

Sementara itu Kapolres Bantul mengimbau kepada para orang tua untuk terus memantau kegiatan anaknya. Apalagi jika melihat kasus ini, anak-anak sekolah tersebut keluyuran hingga pukul 02.00 dini hari.

"Jam 2 ngapain keluyuran? Kami mengimbau kepada orang tua, tolong jangan biarkan anaknya berkeliaran saat malam hari. bagaimanapun mereka ini adalah penerus bangsa ini. Tolong tanggung jawab orang tua, karena rata-rata kejadiannya di luar sekolah," ucapnya.

Meski jika ada tawuran terjadi di luar jam sekolah, Kapolres juga meminta agar pihak sekolah tidak lepas tangan dan tetap melakukan pembinaan kepada para siswanya.

"Karena mereka kan ketemunya di sekolah, guru bisa memberikan pendidikan karakter pelajar kita sehingga mempunyai karakter yang tidak seperti ini. Tapi memiliki karakter cinta tanah air, menghargai, menghormati," tandasnya.
 


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 06:55

0 komentar:

CB