Bertempat di aula kantor Kecamatan Srandakan telah berlangsung kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit menular TBC dengan nara sumber dr. Andayani Wuryandari M.Kes dari Dinkes Provinsi DIY. Rabu, 05 Desember 2018 pukul 09.30 wib
Dalam acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh dr. Andayani Wuryandari M.Kes, Camat Srandakan Anton Yulianto AP, Kapolsek Srandakan yang diwakili Kanit Binmas Polsek Srandakan Iptu Sugiyono, Danramil Srandakan Kapten Inf Kusmin, Ka Puskesmas Srandakan drg. Budi S, Kader Kesehatan desa, Bhabinkamtibmas desa Trimurti Brigadir Eko Rustamaji dan Bhabinkamtibmas Desa Poncosari Aiptu Dalija,Toga dan tomas 27 orang
dr. Andayani Wuryandari M.Kes menyampaikan bahwa banyak yang salah kaprah bahwa TBC sama seperti halnya batuk biasa. Padahal, sejatinya batuk ini lebih berbahaya ketimbang batuk biasa. Oleh karena itu, penanganan dari batuk akibat penyakit TBC (tuberculosis) berbeda penangananya.
TBC ini juga dikenal dengan penyakit yang menular. Tak heran bila penyebarannya juga relatif cukup mudah dan cepat karena bisa melalui udara. Untuk penderita TBC kerap memiliki riwayat tertular dari penderita lainnya. Penyakit TBC ini menyerang paru-paru, yang disebabkan oleh basil Mycrobacterium Tuberculosis.
Penyakit TBC memang tidak mudah dikenali pada stadium awal. Sebab gejalanya memang mirip dengan batuk pada umumnya. Sesaat setelah tertular, gejala-gejala yang muncul terlihat biasa saja seperti orang terkena flu.
Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di dana, dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari.
Penyakit TBC ini mudah menyerang apabila sistem kekebalan tubuh sedang menurun. Sehingga jika sistem kekebalan tubuh Anda baik-baik saja dan dalam kondisi prima, jangan khawatir akan penyakit TBC ini.
Akan tetapi, tak jarang sistem kekebalan tubuh ini gagal melawan dan melindungi dari serangan TBC karena sistem kekebalan tubuh seringkali juga berfluktuatif dengan cepat karena berbagai faktor. Dan biasanya, meski sudah diberantas oleh sistem kekebalan tubuh, basil ini juga bisa saja tetap aktif. Nah, kondisi inilah yang disebut TBC laten.
Sementara itu, bila basil TBC ini berkembang hingga menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru, maka selanjutnya akan menimbulkan kondisi yang disebut dengan tuberculosis aktif.
Pada pukul 11.30 Wib kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit menular / tbc berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. (Humas Polsek Srandakan)
Sosialisasi Pencegahan Penyakit Menular TBC Di Aula Kantor Kecamatan Srandakan
Posted by tribratanewsbantul on 11:35
Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 11:35
0 komentar:
Post a Comment