Polsek Kretek Amankan Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X di Pantai Parangkusumo

Posted by tribratanewsbantul on 09:25

Personel Polsek Kretek mengamankan kegiatan sesaji Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Sabtu (6/4/2019).

Labuhan dalam rangka peringatan kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut, berlangsung meriah dan khidmad. Ribuan pengunjung langsung berebut sesaji yang dilabuh di pantai selatan.

Labuhan Tinggalan Jumenengan Dalem yang ke 30 ini, diawali abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa ubarampe berupa seperangkat pakaian yang pernah digunakan Raja Keraton Yogyakarta. Pakaian yang dilabuh berupa, pakaian laki-laki dan perempuan, potongan kuku, potongan rambut Sultan serta sesaji dan sekar dari Keraton Yogyakarta menuju kantor Kecamatan Kretek.

Sesampainya di Kecamatan Kretek ubarampe dari Keraton Yogyakarta diserahkan ke jurukunci Cempuri Parangkusumo, Surakso Jaladri di Pendopo Kecamatan Kretek. Setelah serah terima uborampe sesaji dibawa ke Cempuri Parangkusumo.

Setelah upacara serah terima ubarampe selanjutnya dikirab menuju Cepuri Pantai Parangkusumo dengan diarak pasukan Keraton Yogyakarta dan dua kuda yang dinaikki oleh abdi dalem. Sesampainya di Cepuri selanjut ubarampe didoakan untuk selanjutnya dilarung ke Pantai Parangkusumo.

Sebelum di labuh sesaji kembali di doakan oleh juru kunci Parangkusumo dengan pengawasan tim SAR Pantai Parangtritis. Setelah itu sesaji di labuh ke Pantai Parangkusumo. Saat itulah ribuan orang langsung maju ke kedepannya untuk berebut sesaji labuhan dalem.

Menurut KRT Wijaya Pamungkas, Pengageng Tepas Keraton Yogyakarta, Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X tepatnya pada 9 Rejeb atau 5 April dan tepat pada 30 Rejeb atau 6 April 2019 Sri Sultan HB X memberikan perintah untuk menggelar labuhan alit di Pantai Parangkusumo.

"Ubarampe yang dilabuh diantaranya seperangkat pakaian yang pernah digunakan oleh Sri Sultan HB X, seperangkat pakaian untuk putra dan putri, potongan rambut dan kuku serta layon sekar (bunga yang telah kering)," katanya menjelaskan.

Tujuan dari Labuhan Tinggalan Jumenengan Dalem, lanjut Wijaya, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhan telah memberikan rahmat dan hidayahnya pada Keraton Yogyakarta dan masyarakat pada umumnya sehingga keraton selaku pusat budaya melakukan acara labuhan yang telah ditentukan tempatnya.

"Karena ini labuhan alit atau kecil, maka labuhan berlangsung di Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi dan Gunung Lawu, katanya lagi.

Labuhan ini, menurut dia, juga menjadi daya tarik wisatawan untuk melihat labuhan yang berlangsung setahun sekali ini. Buktinya sejak pagi ribuan wisatawan sudah menanti di Pantai Parangkusumo untuk menyaksikan langsung jalannya upacara tersebut. (Humas Polsek Kretek)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 09:25

0 komentar:

CB