Dalam pelatihan tersebut, instruktur memperagakan bagaimana cara memadamkan api secara tradisional maupun dengan cara modern.
Pemadaman api secara tradisional adalah teknik memadamkan api menggunakan kain yang dibasahi. Untuk menambah wawasan, instruktur mendemontrasikan bagaimana cara memadamkan api dengan teknik tradisional ini. Dalam penggunaan teknik ini, harus memperhatikan arah mata angin
“Ketika mendekati sumber api, harus membelakangi arah mata angin,” kata Aiptu Bowo Untoro saat menyampaikan materi latihan.
Kemudian selanjutnya teknik memandamkan api secara modern menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan fireblock.
Dalam kesempatan tersebut, instruktur memperagakan bagaimana cara menggunakan APAR yang benar. Termasuk tata cara mengecek isi APAR apakah masih bagus, hingga cara menenteng APAR.
"Sebelum APAR dipergunakan, harus dicek terlebih dahulu apakah isinya masih atau tidak," jelas Aiptu Bowo.
Dijelaskan pula, bagian-bagian APAR serta kandungan APAR yang harus diketahui.
Selain APAR, instruktur juga memperagakan cara penggunaan alat pemadam api fireblock.
Fireblock dapat digunakan dengan 2 cara, yaitu secara aktif (dilempar langsung ke titik api) maupun secara pasif (ditempelkan pada area yang berpotensi terbakar).
Kedua cara ini sangat efektif memadamkan kobaran api yang dapat melahap harta benda maupun jiwa. FireBlock bekerja karena dipicu oleh sumbu (fuse) yang berada pada sisi luar botol.
“Sumbu ini akan menyebabkan ledakan kecil di tabung sekaligus menyemburkan cairan dan foam chemical di dalam isi tabung,” terang Aiptu Bowo.
Sementara itu, Kasatsamapta Polres Bantul AKP Slamet Subiyantoro mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
“Bila terjadi kebakaran, anggota tahu cara memadamkan api,” simpulnya.
0 komentar:
Post a Comment