Anggota Satresnarkoba Polres Bantul, Bripka Bayudi mengatakan, dalam dua hari tersebut pihaknya telah melakukan serangkaian penggrebekan di sejumlah lokasi yang ditengarai melakukan kegiatan jual beli miras ilegal.
Sejumlah lokasi itu diantaranya di toko-toko kelontong di wilayah Kecamatan Sanden, Kasihan dan Piyungan. Namun demikian, paling banyak miras diamankan dari room karaoke di wilayah Parangkusumo, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek.
"Kita mulai Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB sampai dengan Sabtu pagi sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya dalam keterang persnya, Sabtu (19/10/2019).
Dalam kegiatan tersebut pihaknya telah mengamankan barang bukti miras berbagai merek total mencapai 404 botol. Selain barang bukti tersebut, pihaknya juga telah mengamankan penjual atau pelaku sebanyak 7 orang, masing-masing berinisial SMD (50) warga Kecamatan Sanden, HL (40) warga Kecamatan Piyungan dan YN (50) warga Kecamatan Kasihan.
Sedangkan 4 pelaku lainnya warga Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek yakni ED (38), JW (43), TT (22) dan SH (22).
Bisnis ilegal para pelaku tersebut telah melanggar ketentuan pasal 9, pasal 18, pasal 37 dan atau pasal 39 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2019 tentang Pengendalian, Pengawasan, Minuman Beralkohol, dan Pelarangan Minuman Oplosan, dengan ancaman kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp 50.000.000.
Bayudi menegaskan, kegiatan operasi cipta kondisi tersebut merupakan perintah langsung dari Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulystiyono SIK menyongsong Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2019. Dengan kegiatan tersebut diharapkan agenda tersebut berlangsung aman. (Humas Polres Bantul)
0 komentar:
Post a Comment