Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Bantul Drs H. Suharsono, Sekda Drs H. Helmy Jamharis, Asisten 3 Bidang Sumber Daya dan Kesra Ir. Pulung Haryadi MSc, Assek I Setda Kabupaten Bantul beserta Kadis Pertanian, Kabag Administrasi Perekonomian, Kabag Humpro, Kabag Umum, Kapolsek Sanden AKP Tukirin, Camat Sanden Drs Bangun Rahina MM, Danramil Sanden Kapten Inf. Surono, Lurah Gadingsari Mashuri serta anggota Polsek Sanden.
Camat Sanden Drs Bangun Rahina MM menyampaikan bahwa pengembangan tambak garam di awali pelatihan sekitar 30 orang pada tahun 2018 di lokasi Miniatur Ka'bah Dewaruci dengan sistem praktek langsung produksi garam. Tahun 2019 dilakukan sosialisasi pengembangan usaha garam rakyat oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI dan mendapatkan bantuan lebih kurang 500 juta yang di serahkan kepada BUMDES Gadingsari.
Saat ini tambak baru mulai memproduksi sekitar 700 kg/tunel dan hasilnya belum dipasarkan namun sebatas di bagikan warga untuk peternakan. Produksi garam masih berupa garam krosok/belum ada tambahan jodium. Petambak membutuhkan bantuan mesin pengolah sehingga garam dapat di konsumsi manusia dan memiliki nilai tambah ekonomis, ujar Camat Sanden.
Bupati Bantul Drs. H. Suharsono merasa bangga wilayah Bantul ada potensi yang bisa dikembangkan pada sektor pariwisata maupun pertanian. Bupati Bantul berharap daerah yang mempunyai potensi untuk menghasilkan dan menambah perekonomian agar di usulkan. Termasuk program pembuatan garam di wilayah Gadingsari ini, Pemda Bantul akan berusaha ikut mengembangkannya.
Suharsono menambahkan, terkait ijin produksi Pemda Bantul akan membantu mengembangkan produksi garam seperti uji klinis laboratorium sehingga nantinya garam produksi bisa dikknsumsi dan dijual guna menambah ekonomi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bantul bersama pejabat Pemda, Camat Sanden, Kapolsek Sanden dan Lurah Gadingsari melakukan panen garam secara simbolik. (Humas Polsek Sanden)
0 komentar:
Post a Comment