Teater Dipo Ratna Muda kali ini mengangkat kisah "Selarong Tanah Istimewa" yang menceritakan awal mula perang pangeran Diponegoro dengan Belanda.
Festival teater Bantul antar Kecamatan tahun 2017 ini baru pertaa kali diselenggarakan di Kab. Bantul. "Kita bangga teater tahun ini yang pertama. Tahun 2018 akan tetap diadakan dan kita akan mendapat giliran mewakili DIY maju ke tingkat nasional, ujar "Dodiek Koeswardono, S.Sos Kabid Adat Seni Tradisi Dinas Kebudayaan Kab. Bantul.
Lebih jauh Ia mengatan, "Terima kasih kepada dewan Juri yang bekerja keras menyeleksi teater ini. 90 persen peserta generasi muda dan bukan dari insan tetaer hanya warga masyarakat. Semoga teater Bantul bisa jadi baro meter di DIY", pungkanya.
Dewan juri dalam Festival Teater Kab Bantul 2017, Taufik Juwariyanta, S.Psi (Wartawan), Drs. Octo Lampito (KR), Rano Sumarno, M.Sn (Dosen Teater ISI), Meritz Hindra (Pengamat Seni Senior) dan Dra. Siti Sudarwati.
Diakhir acara disampaiakan para juara, ada 14 nominasi juara. Nominasi Naskah dimenangkan Setan Setan Mall Kasihan, nominasi Sutradara terbaik dimenangkan Cinde Laras Purwadi Ponco Atmojo, Aktor terbaik teater sampah Usholi, Aktris terbaik dimenangkan pemeran Si Mbok, pembantu aktor terbaik dimenangkan Alang Alang Dlingo, pembantu aktris terbaik dimenangkan Ndoro Putri dari Sewon, Penata Artistik terbaik dimenangkan Cinde Laras Pleret, penata musik terbaik dimenangkan Cinde Laras Pleret.
6 Kecamatan sebagai Penyaji Teater Terbaik Juara 1 Cinde laras Pleret, juara 2 Perkawinan politik Sewon, juara 3 Jetis, juara harapan 1 Laskar Palbapang, juara harapan 2 Sanden dan juara harapan 3 Banguntapan.
Kecamatan Pajangan dalam nominasi ini hanya masuk dalam artistik terbaik Sdri. Annisa Nur Affifah yang dimenangkan oleh Pemeran Si Mbok. "Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, masukan dan koreksi dari Dewan Juri akan kita perhatikan untuk pengembangan Teater Dipo Ratna Muda nantinya", tutur Ebit Sutradara Teater Selarong Tanah Istimewa Desa Guwosari. (Sihumas Polsek Pajangan)
0 komentar:
Post a Comment