
Alasan mengapa perempuan yang menjadi penguat program SPAK ini adalah karena diharapkan budaya anti korupsi mulai diajarkan sedini mungkin kepada anak-anak dan dalam lingkup keluarga. Perempuan, sebagaimana kodratnya sebagai seorang ibu, adalah sosok pendidik bagi anak-anak nya. Sehingga dengan banyaknya perempuan yang berkomitmen terhadap program SPAK ini diharapkan hasil outputnya mampu menanamkan kepada keluarganya terlebih dahulu tentang budaya anti korupsi. Demikianlah penjelasan AKP Rapiqoh kepada para polwan peserta sosialisasi sebagai kata sambutan dalam acara tersebut.
Acara Sosialisasi ini dikemas secara non formal dan lebih kepada praktek berupa permainan-permainan. Ada tiga permainan yang dimainkan. Salah satunya seperti permainan Spin the bottle dimana jarum yang mengarah ke salah satu kotak / gambar, kemudian personel yang memutarnya harus menjawab pertanyaan seputar gambar tersebut. Gambar dalam permainan tersebut pun berhubungan dengan budaya anti korupsi dan perilaku koruptif serta gratifikasi dan suap.
Untuk personel polwan yang mengikuti sosialisasi adalah personel polwan yang ada di polres Bantul saja. Mengenai personel polwan polsek akan mendapat sosialisasi di kemudian hari. Para polwan mengaku senang mengikuti acara ini karena dilaksanakan dengan permainan menjadikan acaranya lebih seru. Bahkan polwan yang mengikuti sosialisasi ini mendapatkan pin cantik yang berbentuk kepala perempuan bertuliskan Saya Perempuan Anti Korupsi.
“Setelah Sosialisasi ini saya harap polwan Polres Bantul berkomitmen untuk menanamkan budaya anti korupsi. Baik itu di lingkungan keluarga maupun di lingkungan kerja. Mari kita tunjukan kalau kita ini perempuan tangguh yang anti korupsi. “ Pungkas AKP Rapiqoh. (Kasubbaghumas AKP leonisya, S.I.K)
0 komentar:
Post a Comment