Polres Bantul Gelar FGD Bersama Elemen Masyarakat Bantul

Posted by tribratanewsbantul on 10:15

Kepolisian Resor Bantul menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama elemen masyarakat Kabupaten Bantul bertempat di Balai Desa Bangunjiwo Kasihan Bantul, Rabu (15/7/2020) malam.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka membangun masyarakat yang lebih produktif dengan tetap disiplin dan patuh menjalankan protokol kesehatan.

Hadir dalam FGD antara lain Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyo SIK MH, Kasat Binmas Polres Bantul AKP Rapiqoh SH, Kapolsek Kasihan Kompol Y Tarwoco Nugroho SH, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul Yus Warseno S.PiM.Sc, Sekertaris Desa Bangunjiwo Sukarman.

Sementara peserta FGD berasal dari perwakilan FKPM dan Satgas KTN Desa Bangunjiwo, Perwakilan Ormas, Mitra Polri dan Tokoh Masyarakat se Kabupaten Bantul dengan jumlah kurang lebih 50 orang.

“Situasi pandemi Corona dengan adanya kelonggaran situasi belum membaik, kalau kemarin ada era "New Normal" namun sekarang berubah menjadi "Beradaptasi dengan kebiasaan yang baru", dengan harapan masyarakat lebih bisa menjaga situasi agar jumlah penderita Covid bisa menurun,” kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyo SIK MH dalam sambutannya.

Ditambahkan, pandemi Corona jelas sangat berdampat dibidang ekonomi. Diharapkan agar ekonomi bisa pulih, masyarakat terus bisa mematuhi protokol kesehatan.

“Masalah kebutuhan pokok terutama masalah pangan, diharapkan ada upaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mulai melaksanakan dari lingkungan kita yang paling kecil. Yang bisa menjadi penyelamat ekonomi nasional adalah masyarakat kecil dengan UMKM,” imbuhnya.

Diharapkan melalui kegiatan FGD ini, dan nantinya poin-poin penting yang dihasilkan dapat diaplikasikan ke lingkungan masing-masing dalam rangka menghadapi Covid-19.

Dalam kesempatan tgersebut, Kapolres Bantul juga mengingatkan bahaya terorisme. Terorisme merupakan salah satu tantangan nyata bagi keutuhan dan kesatuan bangsa ini. Terorisme tidak hanya menimbulkan kerugian material dan nyawa serta menciptakan rasa takut dimasyarakat, tetapi terorisme juga telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara. Terorisme telah membuat kita saling curiga dan saling memusuhi.

Terorisme pun telah mencabik ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur budaya bangsa ini.

Perlu dipahami bersama bahwa ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik yang mengerikan, tetapi justru serangan propaganda yang secara massif menyasar pola pikir dan pandangan masyarakat itulah yang lebih berbahaya.

Guna mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi, maka harus dikobarkan lagi rasa dan nilai kebangsan, nilai cinta terhadap tanah air Indonesia. Wawasan kebangsaan yang ingin dan harus dimantapkan merupakan aktualisasi dari empat pilar kebangsaan yang merupakan konsensus dasar yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI, yang dimanivestasikan dalam karakter dan jati diri bangsa yang secara terus menerus dipahami dan tertanam dalam jiwa segenap komponen Bangsa Indonesia. Diharapkan bagi semua unsur lapisan masyarakat agar jangan mudah terprovokasi dengan gerakan-gerakan radikalisme yang belum jelas arah dan tujuannya sehingga bisa menimbulkan perpecahan dan konflik antar kelompok dan agama.

Fenomena terbaru tentang aliran radikalisme yang meresahkan adalah gerakan perekrutan yang selalu berganti nama,caranya selalu mengalami perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat hanya tujuannya sama yaitu untuk memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI, anti Pancasila dan anti kebhinekaan. Gerakan ini harus terus diwaspadai. Karena pengkaderan yang mereka lakukan tidak mengenal siapa saja dan latar belakang korbannya.tidak hanya merekrut para mahasiswa untuk menjadi pengikutnya, melainkan, kalangan pelajar tingkat sekolah menengah atas juga pegawai swasta bahkan pegawai negeri di lingkungan pemerintah. Modus perekrutan yang mereka gunakan salah satunya yaitu dengan membangun relasi yang lebih dekat dan berusaha membangun kepercayaan, misal dengan menawarkan jasa/bantuan yang dibutuhkan atau yang di inginkan calon korban selanjutnya mereka akan menanamkan faham radikal dan diantaranya menganggap hidupnya selalu dalam kondisi perang, sehingga memiliki kebanggaan “berani mati”.

Dalam menyikapi fenomena diatas perlu upaya-upaya untuk menangkal faham radikalisme diantaranya yaitu :

1.    Memperkuat penghayatan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika pada institusi pendidikan agar karakter bangsa terbentuk, terlebih di intitusi pendidikan terakhir yakni bangku universitas/PT.

2.    Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang keimanan yang berbelas kasih

3.     Mempelajari islam dengan paripurna kepada ahlinya, kenali modus perekrutan, tolak dgn tegas bila mulai diajak kajian yang sembunyi-sembunyi. Selain itu, berdialog kepada orang lain bila mendapatkan materi islam yang tidak dimengerti.

4.    Kritis walaupun dalam konteks agama, agar tidak mudah terpengaruh yang merupakan pintu awal perekrutan

Tentunya upaya-upaya tersebut dapat berhasil jika ada kerja sama dan kemitraan  antara Polri, TNI, pemerintah pusat dan daerah, toga, tomas, ormas, LSM, kepemudaan dan seluruh komponen masyarakat sesuai peran dan fungsinya masing masing.  Kerjasama dan kemitraan ini harus selalu ditumbuh kembangkan sehingga situasi dan kondisi yang aman dapat diwujudkan di wilayah Kabupaten Bantul khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya.

“Pada kesempatan ini pula, kami mohon saran dan masukan dari peserta FGD sekalain dalam menentukan arah kebijakan dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polres Bantul,” tandasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul Yus Warseno S.PiM.Sc dengan tema "Usaha Pertanian Terpadu Untuk Terdampak Covid 19".

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan ditutup oleh Kasat Binmas Polres Bantul AKP Rapiqoh SH. (Humas Polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 10:15

0 komentar:

CB